"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Senin, 28 November 2011

Keutamaan Bulan Muharram

Momentum Muharram sungguh sangat berharga untuk kita lewatkan, olehnya mari kita sejenak mengkaji Keutamaan Bulan Muharram yang disebutkan dalam Al-Quran maupun Al-Hadits. Diantara keuatamaan bulan Muharram adalah:

(1) Bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, (QS. At-Taubah : 36)


Dalam ayat di atas disebutkan bahwa ada dua belas : mulai dari bulan Muharam yang insya Allah akan tiba besuk malam, hingga bulan Dzulhijjah. Diantara dua belas bulan itu ada empat bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

Wisuda Bersama TPQ Se Sukoharjo

Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Qur'an (BADKO TPQ) kabupaten Sukoharjo pada hari Ahad 27 November 2011,mengadakan wisuda bersama yang diadakan di pendopo Graha Satya Praja (Pendopo Kabupaten Sukoharjo).

Acara ini di selenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap santri santri TPQ yang telah menyelesaikan pembelajaran Iqro' sampai pada jilid 6 dan mampu membaca Al Qur'an,sebagai mana yang disampaikan oleh ketua panitia yang juga merupakan ketua BADKO kab Sukoharjo Hasman Budiadi. Beliau juga menyampaikan dalam laporannya bahwa acara ini diikuti oleh 6000 santri TPQ dari 12 kecamatan yang ada di kabupaten sukoharjo.

Dokumentasi Kegiatan

100 santri tahanan penghafal Al Qur’an di wisuda Menhumkan

Solo (Soloraya Online) – 100 santriwan dan santriwati PPPA (Pondok pesantren Penghafal Al Qur’an) Rutan Solo di wisuda Menhumkam ”Saya bangga dan terharu teryata rumah tahanan ini dapat hidayah AlQur’an, banyak tahanan yang sekarang malah jadi santri-santri yang hebat, saya malah belum pernah di wisuda sebagai penghafal Al- Qur’an lho,” Ujar Patrialis Akbar, Menhumkam ( Menteri Hukum dan HAM) menyambut wisuda PPPA Rutan Solo Gladak.Sabtu (8/8)

Menhunkam berharap dengan di wisuda ini, para santriwan dan santriwati Rutan Solo ini selepas keluar dari tahanan ini akan menjadi suri teladan yang baik bagi masyarakat, apalagi para santri Rutan sudah di wisuda, harus benar-benar menjaga nama baik.

”Lebih –lebih semangat mencintai Al- Qur’an, tidak hanya menghafal tetapi juga harus mampu diamalkan sehari-hari,” kata Patrialis Akbar.

Selasa, 04 Oktober 2011

Program Tahfidz Alquran di Padangpanjang Jadi Percontohan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPANJANG - Program tahfidz Al Quran yang diterapkan mulai dari tingkat SLTP dan SLTA di Padangpanjang, Sumatera Barat, akan dijadikan percontohan sekolah-sekolah yang berada di naungan Kementerian Agama di seluruh Indonesia.
"Di sini (Padangpnjang) bisa diterapkan, minimal satu orang siswa bisa hafidz satu juz Al Quran per semester. Hal itu merupakan salah satu acuan dalam menjadikan Padangpanjang sebagai percontohan," kata Dirjen Mapenda Kementerian Agama, A Syaifudin, di Padangpanjang, Rabu.

Ia mengatakan, dalam menerapkan program tahfidz Al Quran, antara pemerintah dengan Kementerian Agama setempat harus bersinergi, sehingga bisa direalisasikan. "Dari pusat kita juga telah menyiapkan anggaran untuk pembinaan sekolah-sekolah madrasah swasta, karena di jajaran kementerian agama cukup banyak sekolah swasta dengan jumlah sekitar 92,4 persen, sedangkan sekolah negeri hanya 7,6 persen," jelasnya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Penetapan Idul Fitri 1432 H Berpotensi Berbeda

JAKARTA -- Perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 hijriah sebagai tanda masuknya hari Idul Fitri berpotensi mengalami perbedaan. Kondisi ini dipicu penggunaan kriteria hilal yang barbeda sebagai acuan penetapan awal Syawal.

Peneliti senior Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, perayaan 1 Syawal 1432 H, umat Islam yang menggunakan kriteria wujudul hilal dipastikan Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus 2011. Sedangkan kalangan yang menggunakan visibilitas hilal (imkan rukyat), besar kemungkinan berhari raya pada 31 Agustus 2011.

Dijelaskan, ketinggian bulan pada 29 Agustus kurang dari dua derajat sehingga tak memungkinkan hilal terlihat dengan mata telanjang. Sementara, batas bulan menurut kriteria tersebut mesti berada di atas dua derajat."Jadi ada potensi berbeda," kata Thomas di Jakarta, Senin 22 Agustus.

Rabu, 10 Agustus 2011

Dari Bekas Gereja, Komunitas Muslim Inggris Promosikan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Selain rumah, komunitas Islam Inggris juga memanfaatkan bangunan lain guna dijadikan Masjid. Kondisi itu mendesak dilakukan guna mengakomodasi pertumbuhan populasi komunitas Muslim.

Pakar Arsitektur Islam Alia Raffia Ullah mengatakan komunitas Muslim Inggris sengaja memiliki bangunan yang lebih besar seperti bioskop, pabrik atau gudang sebagai alternatif selain rumah. Tak jarang, bekas bangunan Gereja yang tidak terpakai dikonversi menjadi masjid.

"Tahun 1970-an dan 1980-an, jumlah gereja di Inggris mencapai taraf berlebihan. Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah gereja yang terlantar," kata dia islamonline.net, Senin (8/8).

Kendati tidak melanggar hukum, konversi gereja dan kapel oleh komunitas Muslim mendapat kritik partai-partai ekstrem kanan Inggris yang menentang status tempat ibadah suatu agama berubah. "Pertentangan ada, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa lantaran konversi yang dilakukan sudah memenuhi aturan," kata dia.

Senin, 08 Agustus 2011

Magnet Ramadhan > Fakta Ringannya Membaca Quran Dimana-mana

Cerita dari inspirator Bayu Gawtama ini begitu menggugah. Fakta bahwa Ramadhan menjadi magnet bagi siapapun, profesi apapun, untuk tilawah (membaca Quran) menghiasi bibir dan hati dengan ayat-ayat Nya.

Berikut Ceritanya:

Segera saya mencari pom bensin ketika kedap-kedip di dashboard seolah terus memaksa minta diisi. Pom bensin pun terlihat, “isi full mas…” saya diam, si mas petugas pom bensin hanya diam duduk membelakangi. Apa mungkin dia mengantuk di tengah terik begini, ketika sepi tidak ada pelanggan. “Mas, isi penuh ya…” kali ini volume suara saya perbesar sedikit, dan berhasil. “Eh maaf, pak…” dia meletakkan sesuatu dari tangannya di atas kotak merah tempat penyimpanan uang. Akhirnya saya tahu apa yang membuat ia tak mendengar sapaan saya yang pertama, dan akhirnya saya seperti merasa bersalah dengan tekanan yang lebih tinggi pada sapaan yang kedua. Karena ternyata ia tak sedang tidur membelakangi saya, namun tengah khusyuk membaca Alqur’an.

Yang baru saja diletakannya itu alquran kecil ukuran saku, hati-hati sekali ia menyimpannya masih dalam keadaan terbuka namun posisinya tertelungkup. Mungkin ia menandakan bacaan yang terbaru untuk dilanjutkan kembali nanti setelah pelanggannya pergi. Sambil ia memasukkan selang pompa, saya masih sempat melihat gerakan bibirnya masih membaca lafaz tersisa, yang mungkin belum sempat ia selesaikan karena kedatangan saya. Saya segera membayar sejumlah uang untuk sejumlah bensin yang telah ia berikan, terdengar kata “Alhamdulillah…” darinya.

Renungan Ramadhan : Al Qur’an Dulu! Baru yang Lain (Ust. Rahmat Abdullah)

Membaca tausiyah dari syaikhut tarbiyah almarhum K.H. Rahmat Abdullah begitu menggetarkan jiwa. Dengan bahasa yang dalam dan kata-kata yang kuat mampu meluapkan emosi dan semangat para pembacanya. Yakinlah! Berikut salah satu kutipan tausiyah Ustadz Rahmat Abdullah:

"Bacalah Al-Qur’an, ruh yang menghidupkan, sinari pemahaman dengan sunnah dan perkaya wawasan dengan sirah, niscahya Islam itu terasa nikmat, harmoni, mudah, lapang dan serasi. Al-Qur’an membentuk frame berfikir. Al-Qur’an mainstream perjuangan. Nilai-nilainya menjadi tolak ukur keadilan, kewajaran, dan kesesuaian dengan karakter, fitrah dan watak manusia. Penguasaan outline-nya menghindarkan pandangan parsial juz’i. penda’wahannya dengan kelengkapan sunnah yang sederhana, menyentuh, aksiomatis, akan memudahkan orang memahami Islam, menjauhkan perselisihan dan menghemat energi umat.

Kamis, 04 Agustus 2011

Efek Puasa Terhadap Tubuh

Sumber: Republika

Selama berpuasa tubuh manusia menghasilkan energi dengan membakar sumber daya yang disimpan oleh tubuh. Simpanan ini terdiri dari lemak, karbohidrat dan gula sehingga menghasilkan energi.

Hati adalah organ yang paling berperan dalam proses ini. Hati mengubah lemak menjadi zat kimia yang disebut Keton tubuh berupa tiga senyawa larut dalam air yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Justru tubuh mengambil banyak manfaat dari puasa. Detoksifikasi adalah salah satu manfaat terpenting dari puasa. Detoksifikasi terjadi saat usus besar, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening dan kulit menghilangkan atau menetralkan racun.

Kekuatan Azan

Oleh: Ustad Arifin Ilham/Republika

Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang. Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini.

"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]: 190).

Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan salat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan salat Subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan salat Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Bahkan pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan salat, rukuk dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.

Badko TPQ Grogol adakan Pawai Syi’ar Ramadhan


Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Qur’an (Badko TPQ) Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo akan mengadakan kegiatan ”Pawai Syi’ar Ramadhan 1432 Hijriyah Bersama TPQ se-Kecamatan Grogol”. Kegiatan yang akan diikuti oleh ribuan santriwan-santriwati dan ustadz-ustadzah TPQ se-kecamatan Grogol tersebut akan dimulai (start) dari lapangan ex. Atrium Solo Baru dan finish di Masjid An Nur Madegondo, Ahad (31/7) besok. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada kesempatan tersebut, di antaranya: Pawai Syi’ar Islam, Pembagian Jadwal Imsakiyah, Posterisasi, dan diakhiri dengan Tabligh Akbar dengan menghadirkan Ustadz M. Natsir dari Keong Mas Surakarta.

Kegiatan ini selain untuk memeriahkan dan menyambut datangnya bulan Ramadhan 1432 Hijriyah, serta mengajak masyarakat umum untuk mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menginspirasi dan memotivasi santriwan-santriwati dan ustadz-ustadzah TPQ pada khususnya dan masyarakat pada umumnya agar dapat menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah (bulan pembinaan dan perbaikan diri). Hal ini sangat penting, karena sebentar lagi umat islam akan memasuki bulan Ramadhan, bulan dimana semangat untuk beribadah cenderung meningkat di banding bulan-bulan selainnya.


Sumber: Solopos

Badko TPQ Sukoharjo adakan Training ESQ


Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Qur’an (Badko TPQ) Kabupaten Sukoharjo adakan kegiatan ”Training Emosional Spiritual Quetiont (ESQ)” di RM. Embun Pagi Sukoharjo, Ahad (24/7) kemarin. Kegiatan tersebut menghadirkan B.S. Wibowo, SKM, MARS, CPHR dari LMT TRUSTCO Jakarta. Kegiatan yang diikuti 80 peserta perwakilan Badko TPQ se-Kabupaten Sukoharjo dan Pengurus Badko TPQ Kabupaten Sukoharjo ini merupakan sebuah kegiatan alternatif yang dilaksanakan atas kerjasama dengan Seksi Kapontren Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo.

Dalam sambuatannya, Ketua Badko TPQ Kabupaten Sukoharjo, Hasman Budiadi, SE.MM. menyampaikan bahwa kegiatan ini, harapannya dapat menyiapkan seluruh Pengurus Badko baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat kabupaten untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang mulia. Dalam materinya, Trainer B.S. Wibowo, SKM, MARS, CPHR menyampaikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang muslim harus dilandasi dengan keikhlasan. Keikhlasan inilah yang akan sangat mempengaruhi konsistensi seseorang dalam setiap aktivitasnya. Selain itu, dalam mendidik santriwan-santriwati TPQ dengan Al Qur’an, harus dilaksanakan dengan cerdas, tuntas, dan berkualitas. Sehingga ke depannya, generasi penerus bangsa ini akan mampu memimpin dan membangun bangsa Indonesia dengan integritas kejujuran yang tinggi.


Sumber: Solopos

Kamis, 23 Juni 2011

Khutbah Jum’at: Isra' Mi'raj

Khutbah Jum’at: Isra' Mi'raj – Mendekati 27 Rajab yang oleh sebagian besar kaum muslimin di Indonesia diyakini sebagai tanggal Isra' Mi'raj, untuk khutbah Jum'at edisi 22 Rajab 1432 H yang bertepatan dengan 24 Juni 2011 ini, Bersama Dakwah memilih tema "Isra' Mi'raj".

***

KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Hari ini kita telah melewati pertengahan Rajab. Beberapa hari lagi kita bertemu dengan 27 Rajab, yang oleh sebagian besar muslim di Indonesia diyakini sebagai tanggal terjadinya Isra' Mi'raj. Meskipun tidak ada bukti shahih bahwa Isra' Mi'raj terjadi pada 27 Rajab, bahkan Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury dalam sirahnya yang terkenal Rakhiqul Makhtum menolak pendapat yang mengatakan bahwa Isra' Mi'raj terjadi pada bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian, tidak ada salahnya kita memanfaatkan momentum ini untuk mengambil hikmah Isra' Mi'raj.

Senin, 20 Juni 2011

Menag: Perlu Dihidupkan Lagi Budaya Mengaji Setelah Shalat Maghrib

REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKARAYA--Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, budaya maghrib mengaji di kalangan masyarakat perlu dihidupkan kembali, sebab saat ini kebiasaan umat muslim tersebut sudah mengalami penurunan.

"Kebiasaan maghrib mengaji sudah mulai hilang di kalangan masyarakat, khususnya bagi para remaja. Kalau dulu biasanya orang tua selalu menyuruh anaknya membaca AlQuran usai melaksanakan ibadah maghrib," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mencanangkan "Gerakan Maghrib Mengaji" atau disingkat "Gemar Mengaji", dengan melalukan sosialisasi kepada masyarakat untuk kembali melaksanakan budaya tersebut.

Menurutnya, melalui Gemar Mengaji setiap maghrib anak-anak diajak untuk mengaji dan menyimak Al Quran dan kandungannya. Langkah tersebut diyakini akan mampu menciptakan generasi yang penuh kasih sayang, hormat menghormati, berbudi pekerti tinggi sebagaimana nilai-nilai yang diajarkan dalam Alquran.

Minggu, 19 Juni 2011

Hikmah Isra Mikraj

Oleh: Hery Sucipto

Dalam sejarahnya, dakwah Rasulullah tak pernah sepi dari gangguan kafir Quraisy. Di tengah tantangan dakwah itu, kesedihan yang tak terperikan dihadapi Rasulullah, yakni wafatnya dua orang paling disegani dan dikasihi Nabi SAW, yakni sang paman Abu Thalib, dan istri tercinta Khadijah. Dengan totalitas yang tak diragukan lagi, keduanya adalah pendukung setia dakwah Rasulullah. Wafatnya kedua pendukung utama ini, merupakan ujian besar bagi perjuangan Rasul SAW.

Dalam situasi seperti itu, Allah SWT "menghibur" Rasulullah dengan memperjalankannya ke langit melalui peristiwa Isra dan Mikraj, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Kemudian, dilanjutkan dengan perjalanan (Mikraj) ke Sidratul Muntaha (tempat tiada berbatas), Arasy (takhta Allah), hingga menerima wahyu secara langsung dari Allah SWT tanpa perantaraan Jibril, yakni perintah shalat. Peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab, setahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

"Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Isra [17]: 1).

Maher Zain Raih Penghargaan Doble Platinum untuk Albumnya yang Terjual Lebih dari 300 Ribu Keping


Salam semangat! Sudah sebulan lebih tidak bikin postingan tentang Maher Zain. Setelah akhir April hingga awal Mei lalu sukses melakukan promo album ke Indonesia, kini mendapat good news bahwa debut-album: Thank You Allah menembus angka penjualan lebih dari 300 ribu keping. Tentu saja ini prestasi yang luarr biasa untuk artis yang mengusung lagu religi di blantika musik indonesia. Hingga wajar jika kang Maher meraih penghargaan Double Platinum (platinum=penjualan album 150ribu).

Setahu saya tidak banyak musisi religi yang mampu menembus angka platinum di Indonesia, dari Mancanegara sebut saja Raihan. Dari musisi dalam negeri, yang berhasil meraih platinum adalah Opick, Haddad Alwi dan Snada.

Di tengah maraknya pembajakan, angka 300 ribu merupakan prestasi besar buat kang Maher Zain. Congratulations Bro!

Sumber: Iswandi Banna

Indonesia Adalah Negeri Al Qur’an

Saya selalu merasakan gemetar ketika menyangkutpautkan Al Qur’an dengan bangsa ini. Bangsa Indonesia. Bangsa yang dipenuhi heterogen kehidupan. Mulai dari keberagaman budaya, tradisi, suku, hingga keberagaman agama yang berhegemoni di dalamnya.
Saya pernah bertemu dengan seorang berkeyakinan Budha, Chinise. Kami berbicara banyak hal, berukar pikiran tentang bisnis. Dan saya dapati bahwa apa yang ia sampaikan dan ia katakan tak satupun yang melenceng dari nilai-nilai Al Qur’an.

Juga pernah bertemu dengan seorang Atheis, dia bercerita tentang tokoh-tokoh yang menginspirasi hidupnya. Ada Mahatma Gandhi, Confusious, Muhammad, Jesus, Zarathustra, Soekarno, Bunda Theresa. Hanya yang membuat saya tersenyum adalah ketika saya bertanya, “Di bagian mana-nya Anda mendapatkan inspirasi dari mereka?” Dan jawabannya tak jauh dari nilai-nilai Al Qur’an.

Dakwah itu Berbuat

Apakah Anda telah menyeru kepada sekalian manusia untuk kembali kepada kemurnian Islam, tetapi tidak banyak di antara mereka yang memenuhi panggilan suci ini? Apakah begitu banyak seruan kita ini seolah tidak didengar oleh mereka?

Jangan-jangan kita terlalu banyak menyeru, sementara kita sendiri tidak banyak berbuat, dan jarang belajar tentang apa yang kita perbuat.

Mari kita kembali menata pemahaman dakwah ini. Secara bahasa, da’wah berarti menyeru, memanggil, atau mengajak. Secara istilah, da’wah artinya mengajak atau membimbing manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, memberi contoh berbuat kebaikan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

Selasa, 14 Juni 2011

Cintai produk lokal melalui gerakan "Beli Indonesia!"

Para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Islamic Business Forum meluncurkan gerakan "Beli Indonesia!" untuk menghindari dominasi produk asing di pasar.

Presiden IIBF Heppy Trenggono mengatakan berbagai sektor ekonomi di Indonesia saat ini sudah dikuasai asing, a.l teknologi, farmasi, dan tekstil.

“Untuk ketiga sektor tersebut hampir 90% dikuasai pasar asing,” ungkapnya.

Heppy mengatakan gerakan Beli Indonesia! akan diwujudkan melalui beberapa program.

“Kami akan melakukan pendataan produk untuk mengumpulkan data base produk asli Indonesia,”
ujarnya.

Refleksi Mualaf Lucy Bushill-Mathews: Kita Tak Bisa Memaksa Orang untuk Masuk atau Keluar dari Islam

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Lucy Bushill-Matthews, Muslimah mualaf dan ibu dari tiga orang anak, membawa khazanah baru dalam dunia Islam. Ia wanita berpendidikan, dan gemar menulis. Beberapa tulisannya dibukukan, yang terbaru tentang hal-hal keseharian menjadi Muslimah, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Lentera Hati menjadi "AKU SEORANG MUSLIMAH MUALLAF: Kisah Lucu dan Sedih Menjadi Muslimah di Tanah Eropa".

Kepada Majalah Wanita Emel, dia menuliskan refleksinya tentang pilihan berislam. Berikut ini buah pikirannya:

Berita terbaru adalah tentang bersyahadatnya Lauren Booth, ipar Tony Blair. Muslim hampir secara universal gembira bahwa 'saudara perempuan' lain telah memilih untuk memeluk Islam. Walau diakui Booth: banyak yang suka, banyak pula yang tak suka dengan pilihannya.

Alquran menjunjung tinggi prinsip: "Tak ada paksaan dalam menganut Islam." (2:256) Pasal 18 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 menyatakan: "Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, mengikuti hati nurani dan tuntunan agama." Hal ini termasuk kebebasan untuk memilih agama, kebebasan untuk memilih bagaimana untuk menjalani hidup kita dengan iman sebagai kompas penuntun, kebebasan untuk membesarkan anak-anak kita dalam kerangka itu, dan - dari sudut kontroversial - kebebasan meninggalkan agama itu.

Madrasah Gratis Belum Bisa Teralisasi 2011

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Realiasi rencana madrasah gratis masih terkendala anggaran dan mekanisme pelaksanannya. Akibatnya, pelaksanaan program tersebut belum dapat diwujudkan pada 2011. Kemungkinan akan bisa terlaksana pada tahun ajaran baru 2012 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali.

Menag mengatakan di Jakarta, Selasa (14/6) distribusi anggaran perlu dipikirkan agar tak terjadi jurang, terutama antara dana yang disediakan dengan pemerintah dengan dana operasional yang biasa mereka gunakan. “Kalau masih ada gap bisa jadi masalah.”

Karenanya, Menag menegaskan pemerintah akan melakukan kajian mendalam tentang program itu. Apalagi ide madrasah gratis merupakan hal baru yang berlum pernah diterapkan sebelumnya. Pihaknya telah melakukan studi banding ke sejumlah daerah yang telah menerapkan pendidikan gratis. Salah satunya adalah Sumater Selatan. Provinsi itu menggratiskan pendidikan sejak 2008.

Hadapi Kampanye anti-Islam secara Rasional, Bukan dengan Marah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Intelektual Muslim harus siap untuk menghadapi setiap kampanye negatif terhadap Islam dan Nabi Muhammad (SAW) di internet dan di media publik lainnya, kata seorang editor Keralite terkemuka. Namun, penyikapan itu harus dilakukan secara rasional, bukan dengan marah.

"Meskipun tidak ada yang baru di sebagian besar kritik dilontarkan terhadap Islam dan Nabi, kita dapat mengamati bahwa beberapa dari mereka telah dianggap memiliki standar akademik dan kita harus berurusan dengan mereka dengan cara yang sama, melakukan penelitian yang diperlukan," kata MM Akbar, kepala editor bulanan Samwadam Sneha yang bertujuan untuk menyebarkan pesan Islam di Kerala.

Ia berbicara sebuah konferensi media internasional di Jeddah.

Dia tak setuju dengan penyebutan Muslim sebagai teroris dan ekstremis. "Kita harus menghadapi kritik-kritik dalam cara yang rasional bukannya memprovokasi dan bereaksi emosional," katanya dan mengutip contoh seorang profesor perguruan tinggi yang tangannya terputus karena menerbitkan paper yang mempertanyakan kenabian Muhammad SAW.

Senin, 13 Juni 2011

Hati-hati Menggunakan Otak Kiri dalam Beramal

Bedanya orang otak kiri dan otak kanan bisa dilihat dari cara mereka menghadapi hidup ini. Seperti kita ketahui otak kiri mengandung kecerdasan intelektual dan bersifat realistis. Sedangkan otak kanan berfungsi sebagai kecerdasan emosional dan merupakan alam bawah sadar manusia.

Beginilah jadinya, ketika manusia didominasi hanya menggunakan otak kiri saja. Selalu hitung-hitungan dalam beramal, terbukti dari kenyataan berikut ini:

1. Orang otak kiri lebih banyak meminta daripada bersyukur, sedangkan orang otak kanan lebih banyak bersyukur daripada meminta.

2. Orang otak kiri meminta dulu, kalau terkabul, baru bersyukur, sedangkan orang otak kanan bersyukur dulu, baru meminta, terkabul atau tidak, tetap bersyukur.

Memakmurkan Masjid dengan Paradigma Memberi

Minta-minta lagi, itulah kenyataan yang sering kita lihat di masjid kita hari ini, khususnya dalam persoalan dana. Minta-minta dana pada jama’ah seakan-akan telah menjadi budaya dan kultur masjid kita hari ini, khususnya lagi pengurus masjid yang sudah tak lagi produktif dan tidak memiliki paradigma (cara padangan) memakmurkan masjid dengan paradigma memberi.

Mungkin dalam pandangan banyak pengurus masjid kita hari ini, meminta dana pada jama’ah adalah yang lumrah untuk dilakukan sebagaimana aktivitas kampung pada umumnya, khususnya di tingkat RT (Rukun Tetangga), dengan berbagai iurannya. Mungkin mereka beranggapan pula, jika tidak meminta jama’ah, tak akan ada dana, sehingga kegiatan masjid tak bisa berjalan dengan baik.

Pembaca sekalian, maka wajar jika hampir bisa dipastikan setiap akan ada kegiatan masjid, para takmir/pengurus masjid kita membagi struk permohonan dana. Mau memberi subsidi tenaga pengajar TPA/TPQ minta-minta dana jama’ah, mau mengadakan pengajian minta-minta dana ke rumah-rumah jama’ah, bahkan mau membangun/renovasi masjid pun, tak malu-malu meminta-minta jama’ah dari rumah ke rumah.

Belajar “Memuliakan” Tenaga Pengajar TPA/TPQ (Pengajar Al Qur’an)

Tema tersebut saya angkat, berawal dari perjumpaanku dengan salah seorang pengajar TPA/TPQ disalah satu masjid. Ia menceritakan bagaimana beratnya tanggungjawab sebagai pengelola dan sekaligus pengajar TPA/TPQ selama ini, hampir waktu sorenya dihabiskan untuk mendampingi anak-anak belajar Al Qur’an. Padahal jika dibandingkan pemuda seusianya, banyak para pemuda yang menghabiskan waktu sorenya untuk les pelajaran sekolah, ada yang berolah raga, ada yang bersendau gurau dengan teman lainnya dll, tapi dirinya rela dan ikhlas mendampingi, membimbing dan mengajar di TPA/TPQ. Walaupun ilmu yang dimilikinya terbatas, tapi dirinya tetap bersemangat dan terus berusaha semampunya mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, demi adik- adik kampungnya agar bisa membaca Al Qur’an dengan baik.

Ditengah asiknya dirinya bercerita, saya sesekali bertanya padanya untuk lebih menjelaskannya lagi bagaimana suka dan dukanya menjadi pengajar TPA/TPQ selama ini, .Saat itu saya bertanya padanya, apakah selama ini tidak ada pertemuan rutin dengan pengurus masjid setempat (sebagai bentuk dukungan) dan dana operasional dari pengurus masjid ? Ia memberikan jawaban yang sangat mengherankan saya, jangankan pertemuan mas, melihat langsung TPA/TPQ saja ngak pernah dilakukannya. Sedangkan untuk dana operasional TPA/TPQ saja kita diharuskan membuat proposal terlebih dulu, padahal dana yang kita minta hanya cuma Rp. 50 ribu saja. Mendengar jawaban tersebut, saya sangat heran dan tak hampir pikir dengan perjalanan TPA/TPQ di masjid tersebut. Dalam hati saya hanya bisa prihatin, kok zaman sekarang masih ada saja pengurus masjid yang tidak peduli dengan TPA/TPQ, khususnya lagi pengajar TPA/TPQ (seiring dengan perjalanan waktu, pada akhirnya TPA/TPQ di masjid tersebut mati karena tak terurus dengan baik).

Alhamdulillah... Insentif Guru Mengaji dan Imam Masjid Naik

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Insentif guru mengaji dan imam masjid di Makassar akan naik menjadi Rp 3 miliar dari insentif sebelumnya yang hanya Rp 1,2 miliar per tahun. "Insentif ini mengalami kenaikan 150 persen menyusul adanya rencana Badan Legislasi DPRD Makassar yang menindak lanjuti Ranperda Baca Tulis Al Quran," ujar anggota DPRD Makassar Muzakkir Ali di Makassar, Kamis (9/6).

Ia menyatakan, dalam APBD Makassar insentif guru mengaji dan imam masjid dialokasikan sebesar Rp 1,2 miliar per tahunnya. Angka Rp 700 juta di antaranya dimanfaatkan untuk insentif guru mengaji seperti Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) dan selebihnya untuk insentif imam masjid.

Pemenuhan insentif yang diatur dalam Rencana Peraturan Daerah Baca Tulis Al Quran dimaksudkan untuk mendorong guru mengaji dan imam masjid agar bisa bekerja lebih efektif dalam membina, mendidik dan mengajarkan pendidikan tentang Al Quran. "Sengaja kami meningkatkan insentif para guru mengaji dan imam masjid ini hanya semata-mata agar mereka bisa lebih efektif dalam memberikan pendidikan agama kepada anak didiknya," katanya.

Rabu, 25 Mei 2011

Pendeta AS Ramalkan Kiamat Hari Ini (Sabtu, 21/5/2011) Jam 6 Sore, Saksikan Kebohongannya!

JAKARTA (voa-islam.com) – Berdasarkan ayat Bibel, seorang pemuka Kristen meramalkan kiamat akan jatuh pada hari Sabtu jam 6 sore, 21 Mei 2010. Jangan percaya, pasti meleset!!!


“Judgment Day May 21, 2011. The Bible Guarantees it!” (Hari Penghakiman akan tiba 21 Mei 2011. Alkitab (Bibel) Menjamin Kebenarannya!"

Demikian slogan yang tertera di halaman depan web radio yang meramalkan kiamat akan tiba beberapa hari lagi.
 Sebuah ayat Bibel dijadikan dalil untuk menjustifikasi ramalannya.

“Blow the trumpet, warn the people”
(Tiuplah sangkakala, peringatkan umat manusia),” demikian kutipan ayat Bibel yang dicomot dari Yehezkiel 33:3.

Mari Maknai Hidup

Oleh: Muhammad Fatih

Hidup di dunia ini hanya sekali. Begitulah orang-orang sering bilang. Dunia, adalah tempat kita menyiapkan bekal untuk akhirat nanti. Tak bersiap-siap di dunia, maka ia akan rugi di akhirat. Ia takkan bisa kembali lagi ke dunia. Karena, walaupun ia berjanji tuk beramal sholeh di dunia, ia akan kembali terbuai dengan hawa nafsunya. Allah SWT berfirman, "...Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta." (QS. Al-An'aam: 28)

Hidup di dunia ini hanya sesaat. Layaknya pengembara yang beristirahat di bawah sebuah pohon. Lalu, dia akan melanjutkan perjalanannya yang jauh. Begitulah Rasulullah SAW mengibaratkan hidup ini. Tak lebih hanya seperti sebuah tempat peristirahatan.

Maka, manfaatkanlah waktu hidup kita yang sesaat ini, untuk menanam amal sholeh sebanyak-banyaknya. Agar kelak di akhirat nanti, kita bisa menuai hasil jerih payah kita itu. Isilah hidup ini dengan hal-hal yang bermanfaat.

Jelang Ajal, Sang 'Islam Phobi' Theo Syafei Diserang Kanker Otak Langka

JAKARTA (voa-islam.com)– Semasa hidupnya Theo Syafei menghebohkan tanah air dengan ceramah yang mendiskreditkan Islam dan Al-Qur'an. Menjelang ajal, dia diserang kanker otak langka selama setahun.

Tokoh Kristen, mantan anggota DPR RI, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen (purn) Theo Syafei meninggal dunia, Jumat dini hari (29/04/2011) pukul 00.40 WIB akibat penyakit kanker otak yang sangat langka.

Menurut Andi Wijayanto, anaknya, mendiang Theo menderita kanker otak langka sejak Juli 2010.

"Di dunia medis dikenal sebagai GBM. Kami konsultasi ke dokter Singapura dan Amerika. Secara medis, (penyakit Theo) sulit ditolong,"
kata Andi di rumah duka, Jum'at (29/4/2011). Keluarga, kata dia, memutuskan merawat Theo dengan pengobatan alternatif sejak Oktober 2010.

Minggu, 22 Mei 2011

Lebih Baik Pendidikan “Berkarakter” daripada P4

Menanggapi adanya rencana sebagian rektor yang akan memasukan kembali pelajaran Pendoman Pendidikan dan Pengamalan Pancasila (P4) dalam meminimalisir tindakan “terorisme” dan “radikalisme” di kampus, Kasubdit Pengembangan Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi Islam pada Kementerian Agama, Dr Muhammad Zain berpendapat justru lebih baik di terapkan “pendidikan berkarakter” saja.

“P4 itu mempunyai sejarah tersendiri dan kalau dibuat “proyek” malah hasilnya kurang bagus juga,” ujar Zain kepada hidayatullah.com di sela acara diskusi pendidikan bertajuk,”Membangun Insan Kamil dan Penanggulangan Paham Radikalisme” di kampus Universitas Islam Bandung, kemarin.

Pendidikan berkarakter sendiri menurut Zain adalah dengan menampilkan figur teladan tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia sehingga mahasiswa atau peserta didik mempunyai inspirasi watak mulia sang tokoh.

Mujahid Muda Bertameng Al-Qur’an

Entah mengapa, aku benci mereka, mungkin karena kedua adik perempuanku mereka siksa dan bunuh secara keji di desa kami. Atau mungkin karena ayahku mereka siksa dan tangkap bertahun-tahun lalu di desa kami. Atau yang paling memungkinkan, karena mereka membantai seluruh ibu-ibu di desa kami, termasuk ibuku! Intinya aku membenci mereka dengan sejuta alasanku.

Merekalah yang selama ini senang akan segala penderitaan kami, merekalah yang selalu mencari-cari alasan untuk menyiksa, membunuh, memperkosa, atau merampas barang-barang kami. Mereka itulah Kaum yang telah Allah kutuk dan murkai. Mereka Yahudi! Dan dengan segala sifat dan keburukan yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Kini aku akan membalas, aku dan dua kawanku akan membalas perbuatan mereka.

Kami berencana melakukan suatu hal yang pasti akan membuat setidaknya kesal salah seorang tentara laknat itu, kami tahu, mungkin tidak akan berpengaruh banyak bagi perlawanan ini, tapi kami tahu, itulah yang mereka sangat benci dari negri kami, "Anak-anak yang sangat nakal dan kurang ajar!" itu kata mereka.

Sikap Agung Rasulullah Menghadapi Pembenci Islam

Suatu hari Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘’Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari Perang Uhud?’’ Rasulullah menjawab, ‘’Suatu hari aku pernah menemui kaum yang sangat kejam yang belum pernah aku temui, yaitu hari di mana aku menemui kaum kampung aqobah (di Thaif), ketika aku ingin menemui (untuk meminta perlindungan, sekaligus menyebarkan islam) Ibnu Abi Yalil bin Abdi Kulal (salah satu pembesar di Thaif), tetapi dia tidak memenuhi keinginanku, lalu aku pulang dalam keadaan wajahku berdarah (karena perlakuan warganya yang melempaliranya dengan batu). Ketika aku berhenti di Qarnul Tsa’alib (Miqat Qarnul Manajil), aku melihat ke atas dan awan memayungiku sehingga aku merasa teduh. Lalu, aku melihat Jibril memanggilku, seraya berkata: ‘’Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan (hinaan) kaummu dan penolakan mereka kepadamu. Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung terhadapmu.’’


‘’Ya Muhammad,’’ sahut malaikat penjaga gunung. ‘’Jika engkau mau supaya aku melipatkan Akhsyabain (dua gunung di Makkahm, yaitu gunung Abi Qubaisy dan gunung yang menghadapnya) ini di atas mereka, niscaya akan aku lakukan.’’ Namun, Rasulullah SAW malah berdoa (tidak ada sedikit pun keinginan untuk membalasnya). Bahkan, aku berharap mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari tulang rusuk mereka (keturunan) yang menyembah Allah yang Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun (HR Bukhari Muslim).

Demi Menemukan Islam, Anna Stamou Rela Jadi "Pasien" Para Filsuf

Salah satu penghargaan terkemuka Muslim internasional di Eropa baru-baru ini diberikan kepada seorang wanita Yunani. Manajer humas dari Asosiasi Muslim Yunani, Anna Stamou, dianggap sebagai satu dari 10 wanita Muslim dengan pengaruh yang besar dan yang paling positif di Eropa.

Penggagas penghargaan, adalah European Muslim Professionals Network (CEDAR), yang didukung oleh Institute of Strategic Dialogue, atau dikenal juga dengan nama “Three Club”. Seremonial pemberian penghargaan dilakukan akhir tahun lalu di Madrid, Spanyol.

Tak banyak yang tahu, enam tahun yang lalu ia adalah seorang mualaf. Ia menemukan Islam setelah bergulat dengan kegelisahan dirinya.

"Pencarian saya telah lama, saya selalu mencari jawaban. Dalam pencarian saya tentang kebenaran, aku tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan,"
ujarnya, tentang perjalanan batinnya.

Proses Terbentuknya Karakter Anak

Proses Pembentukan Karakter

Tindakan dan perilaku anak Anda saat ini bukanlah sesuatu yang tiba-tiba terbentuk atau ’given’ dari Yang Maha Kuasa. Ada sebuah proses yang cukup panjang sebelumnya yang kemudia sikap dan perilaku itu lekat pada dirinya. Bahkan, sedikit banyak karakter anak sudah mulai terbentuk sejak dia masih berujud janin dalam kandungan.

Saat anak dalam kandungan, sedikit demi sedikit sikap dasar itu mulai terbentuk. Seperti yang kita yakini, bahwa anak dalam kandungan, begitu Allah meniupkan ruh kepadanya, sudah mampu bereaksi terhadap segenap respon yang berasal dari internal mapun eksternal. Dari internal maksudnya, bayi dalam kandungan sangat beraksi terhadap emosi yang dialami oleh ibunya saat itu. Emosi apapun yang dialami oleh ibunya, maka janin pada waktu itu bereaksi dan belajar. Entah emosi itu positif maupun negatif, maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap sifat bayi dikemudian hari.

Misalnya saja, ketika waktu mengandung ibunya emosinya tidak stabil, tertekan, dan sering gelisah, maka kemungkinan besar anaknya nanti juga menjadi anak yang tidak tenang, rewel dan susah dikendalikan emosinya. Sebaliknya, jika sewktu mengandung emosi ib stabil, nyaman dan bahagia, maka bayinya nanti cenderung menjadi anak yang ceria dan mudah dikendalikan.

Kamis, 19 Mei 2011

Apakah Kita Murabbi itu?

Pernahkah kita mengalami suatu saat ketika kita membuka mushaf dan kita mulai membaca al-qur’an kemudian anak-anak kecil datang mendekati kita sambil membawa buku Iqra’nya lalu mereka melakukan hal yang sama seperti apa yang tengah kita lakukan?

Pernahkah kita mendapatkan Mutarabbi kita mengerjakan shaum sunnah padahal kita secara eksplisit tidah pernah menyuruhnya atau menginstruksikannya? Hal tersebut dilakukan oleh Mutarabbi kita hanya karena ia mendapatkan kita juga melakukan shaum sunnah pada hari-hari sebelumnya.

Pernahkah kita mengalami teman/saudara atau sahabat (akhwat)kita perlahan-lahan menyesuaikan diri dan penampilannya berubah di tengah-tengah kita, mulai terbiasa mengenakan gaun panjang, memakai kerudung walau pada awalnya cuma nempel di atas kepala, tapi toh lama kelamaan ia menjadi terbiasa berjilbab baik. Padahal kita belum pernah berkata kepadanya bahwa memakai jilbab itu wajib. Apalagi memperdengarkannya ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan kewajiban menutup aurat baik dalam surat An-nur maupun Al-ahzab.

Senin, 09 Mei 2011

The Power of Qudwah

Sebuah Model Pendidikan yang Efektif
Berbagai metode pendidikan sudah dicanangkan dan sudah diterapkan di lingkungan sekolah, baik yang formal maupun informal. Contoh yang formal misalnya, cara belajar siswa aktif (CBSA). Harapan dampak dari CBSA ini, agar siswa sebagai peserta didik untuk aktif belajar tanpa dikomando alias tanpa selalu diawali dengan diberi tugas atau PR dan belajarnya tidak menunggu kalau ada ujian .

Namun apa yang terjadi? Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada penggagas metode ini, hasilnya kita bisa lihat. Metode ini cendrung “lepas”. Dalam artian, bagi siswa yang memang ada sifat dasar rajin, maka dia akan rajin belajarnya. Tapi, bagi yang tidak? Si siswa “menikmati” dunianya yang santai, bermalas-malasan dan mengalir seperti air untuk menutupi ketidakberdayaannya. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa karakter dasar bangsa kita, termasuk karakter siswa bukan karakter yang aktif dan kreatif.

Ada juga metode kompetensi. Sebuah metode yang berbasis kompetensi dengan menekankan siswa lulus dari kriteria-kriteria tertentu sebagai syarat kelulusannya. Ada lagi metode-metode yang lain. Sekali lagi, dan untuk kesekian kalinya, metode pendidikan ini seakan tidak berdaya mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Kaum Muslimah Pengukir Sejarah

Muslimah semangat berjuang
Muslimah, kaum wanita muslim, banyak memegang peran penting dalam pergerakan dakwah Islam. Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan kondisi sebelum datangnya islam. Apalagi di masa awal kenabian Muhammad saw., para wanita dianggap sebagai makhluk yang kurang berguna dan menjadi aib bagi keluarga. Tidak sedikit yang mengubur hidup-hidup bayi wanita yang baru lahir di antara kaum arab saat itu.

Ketika cahaya Islam menyinari dunia, derajat wanita pun terangkat. Mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari laki-laki dan dijanjikan kedudukan yang sama berdasarkan ketakwaannya kepada Allah. Maka bermunculanlah nama-nama muslimah yang menghiasi lembar sejarah. Mereka mengukir sejarah melalui kecerdasan, ilmu, pengorbanan, jihad dan berbagai peran positif lainnya.
Beberapa Wanita Muslim dalam Sejarah Islam

1.  Sumayyah binti Khubath

Sebagai muslimah pertama yang menyumbangkan nyawanya demi keimanan dan memperoleh Syahadah.

Kamis, 05 Mei 2011

MASJID SEBAGAI PUSAT PERGERAKAN

Di zaman Rasululloh SAW, masjid tidak sekedar digunakan sebagai tempat sholat. lebih dari itu, masjid ditempatkan sebagai pusat pergerakan Islam. Mulai dari perencanaan strategi dakwah, perencanaan perang, sampai dengan sarana pembentukan karakter bagi para sahabat. Selain itu, masjid juga menempati fungsi sosial melalui zakat, infaq, shodaqoh.

Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai itu nampaknya mulai bergeser. Walaupun masih ada yang berusaha menjadikan masjid sebagai pusat pergerakan, Namun, itu sangat sedikit sekali jumlahnya. Yang terjadi kebanyakan adalah masjid sekedar menjadi tempat sholat, tempat pengajian dan hal-hal lain yang sifatnya Ibadah kepada Alloh Azza wa Jalla. Lebih sayang lagi, bahkan ada yang beranggapan bahwa, memang seperti itulah fungsi masjid.

Melihat permasalahan sosial yang berkembang sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kemiskinan, nampaknya masjid harus segera mengambil peran semaksimal mungkin guna mengatasi masalah tersebut. Galakkan lagi pengajian-pengajian. Selingi kegiatan rutin itu dengan kegiatan lain untuk menghindari kejenuhan, seperti outbond, hiking, cycling, mewarnai, melukis. Tentu kegiatan itu disesuaikan dengan usia mereka.

Pendidikan untuk Kebangkitan Islam

Tak bisa dipungkiri hingga kini pendidikan menjadi salah satu bahan utama dalam pembentukan generasi. Baik pendidikan untuk kecerdasan Emotional, intelegensi, ataupun Spiritual. Pendidikan menjadi salah satu faktor meningkatnya status sosial seseorang. Dan lebih dari itu, pendidikan menjadi modal untuk hidup sukses dunia akhirat.

Tidak lama lagi kita akan merayakan hari pendidikan nasional. Momen ini bisa kita jadikan evaluasi secara universal, apa yang sudah terjadi dengan konsep pendidikan bangsa ini. Apakah Konsep pendidikan yang hingga detik ini ada, tepat untuk mencapai hakikat pendidikan itu sendiri,khusus nya untuk pendidikan seorang muslim yaitu membentuk manusia berkarakter rabbani menuju sukses dunia dan akhirat.

Seperti yang terkutip dalam hadis ini: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Adi dan Baihaqi dari Abbas RA, juga Attraboni dan Al Khatib dari Al Husain bin Ali/ lihat, al-Fathul Khabir, jilid II. h, 213)

Senin, 02 Mei 2011

Beragama dengan Hati

Oleh: Prof Dr KH Said Aqiel Siradj

Kedatangan Rasulullah yang membawa risalah Islam selama 23 tahun terbukti mampu meredam kefanatikan kabilah di jazirah Arab hingga menjadi "ghirah Islam". Masyarakat Arab kala itu menjadi malu menyebutkan kabilahnya hingga membuang fanatisme kabilah.

Setelah Rasulullah wafat, situasi ideal tersebut berangsur menurun. Konflik politik di kalangan sahabat hingga munculnya dinasti-dinasti Islam terus menyeruak. Saat itulah, terjadi al-fitnah al-kubra, malapetaka besar yang membuat umat Islam terkotak-kotak dalam berbagai partai dan golongan (hizb wa al-firqah).

Di tengah situasi biasnya kebenaran, ada generasi tabiin yang mampu berpikir jernih yang dipelopori oleh Imam Hasan al-Basri, Sufyan al-Tsauri, hingga Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Mereka lebih memilih kehidupan batin.

Begitulah para sufi muncul demi menggemakan keteduhan dan kedamaian bagi masyarakat. Ya, tasawuf dan Islam adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan sebagaimana halnya nurani dan kesadaran tertinggi yang juga tidak dapat dipisahkan dari Islam. Islam merupakan suatu kesadaran abadi yang bermakna penyerahan diri dan ketertundukan (al-inqiyad).

Rabu, 27 April 2011

Maher Zain, Nafas Baru Musik Islami

"Video klip ‘Insha Allah’ sudah meraih lebih dari 8 juta penonton di YouTube dan dibuat dalam 4 versi, yaitu versi bahasa Inggris, Perancis, Turki, dan Arab."

Ada warna baru di dunia musik Islami. Pria keturunan Arab dan Eropa ini hadir dengan lagu bernafas Islami dalam balutan musik modern dan pop yang catchy namun menghanyutkan. Ia membawa misi dalam musiknya untuk menghibur dan menginspirasi banyak orang, sekaligus membawa pesan perdamaian dan harapan untuk dunia. Ia adalah MAHER ZAIN.

Maher Zain lebih dulu dikenal di Eropa, Amerika, Australia dan Timur Tengah. Album perdana Maher yang berjudul “Thank You Allah” dirilis pada January 2009 dibawah label Awakening Records. Album ini sukses meraih nomor 1 di Amazon’s World Music Charts dan nomor 9 di The R & B charts.

Selasa, 26 April 2011

Revitalisasi Pendidikan Agama

Eskalasi penyegelan, penutupan, penyerangan, dan pemberangusan tempat ibadah yang terjadi sepanjang 2010 pada hakikatnya merupakan representasi sikap keberagamaan yang tribal.
Betapa bahayanya aksi itu, saat suatu kelompok secara leluasa ber-”kamikaze” menyerang kelompok lain yang dianggap berseberangan pemahaman agama. Akhirnya, substansi agama yang sejuk menjelma dalam paras yang kasar dan menakutkan. Wajar jika Moderate Muslim Society menilai tahun 2010 sebagai tahun kelam kebebasan beragama di Indonesia.

Dapatkah sektor pendidikan, khususnya pendidikan agama, memberikan sumbangsih dalam membangun kehidupan masyarakat yang humanis dan berwawasan multikultural?

Membangun toleransi dan kesepahaman antarsesama memang selayaknya ditanamkan sejak dini lewat jalur pendidikan. Apalagi sekolah menjadi jenjang peralihan dari keluarga ke masyarakat. Ketersediaan kurikulum pendidikan agama yang menekankan nilai-nilai luhur keagamaan sebagai software dalam berinteraksi membuat anak didik lebih siap menghadapi kehidupan yang plural.

Ujian Pendidikan Agama "Menyesatkan"

Tokoh-tokoh agama di Yogyakarta meminta agar rencana pemerintah untuk menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) ditinjau ulang. Ujian seperti itu menyesatkan karena pendidikan agama diarahkan menjadi sekadar hafalan, bukan amalan atau perilaku.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta Bidang Pendidikan Tasman Hamami mengemukakan hal itu di sela-sela lokakarya bertema "Kontroversi Kebijakan USBN PAI" di Aula Kantor PWM, Yogyakarta, Selasa (15/3/2011). Kegiatan itu dihadiri pula Sekretaris Komisi HAK Konferensi Waligereja Indonesia, Benny Susetyo Pr.

Adapun kegiatan itu terkait dengan rencana Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama menguji coba USBN PAI 2011 di 140 kabupaten dan kota di Indonesia. Pada 2010, ujian itu telah diuji coba di 40 kabupaten dan kota di Indonesia.

Mendiknas: Toleransi akan dimasukkan dalam materi pendidikan

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menyatakan bahwa masalah toleransi akan dimasukkan dalam materi pendidikan di Indonesia guna menyikapi isu radikalisme yang kini berkembang pada generasi muda.

“Pendidikan memiliki kesempatan yang besar dalam mengembangkan rasa toleransi untuk mencegah isu radikalisme, sehingga kami akan mengembangkan konsep tersebut dalam pendidikan sekolah,” katanya di sela-sela melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ujian nasional (UN) di sejumlah sekolah menengah pertama di Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2011).

Menurut dia, tanggung jawab untuk melindungi generasi muda dari pengaruh buruk isu radikalisme tidak hanya menjadi kewajiban bagi institusi pendidikan saja, tetapi juga masyarakat.

Namun demikian, lanjut Mendiknas, tidak dipungkiri jika pendidikan menjadi garda depan dalam membentuk karakter generasi muda untuk mewujudkan toleransi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Senin, 18 April 2011

Izabela Szydlo: Dua Tahun Berjuang Menolak Keinginan Hati Menerima Islam

Namanya Izabela Szydlo. Dia adalah wanita asal Polandia, yang menuntut ilmu di Kanada. Tak hanya jatuh hati pada negeri itu, ia juga terpikat pada agama yang kini sedang naik daun di negeri itu, Islam.

Jalannya menuju Islam sangat berliku. Ketika hatinya mulai tertambat, ia justru menolaknya. "Dua tahun saya berjuang melawan hati saya sendiri menolak Islam," katanya. Namun ia menyerah, setelah menemukan hanya Islamlah yang pas di hatinya.

Berikut ini pengakuan Izabela tentang pencarian keyakinannya:

Saat tahu saya Muslim, orang pasti akan menebak latar belakang saya adalah Libanon atau Suriah. "Aku Polandia." Jawaban saya biasanya diikuti dengan pertanyaan lain, "Apakah Polandia sebuah negara Muslim?" Saya menjelaskan, "Ini tidak. Aku dikonversi."

Orang tidak biasa mengerti bahwa ada orang yang menerima agama lain dengan deklarasi keyakinan. Tapi melihat kembali pada pengalaman saya sendiri, memang tidak sesederhana itu.

Selasa, 05 April 2011

Memperhatikan Anak Sebelum Lahir

Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasihat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda: "Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak.

Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda: "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerosakan yang besar"

Tips Agar Anak Anda Tak Kecanduan TV

Selain belajar, makan atau melakukan aktivitas lainnya, anak-anak kerap menghabiskan banyak waktu di depan televisi. Para orangtua pun kerap membiarkan anak-anak mereka menonton televisi sesuka hati. Padahal sudah banyak penelitian yang menjelaskan efek negatif dari terlalu banyak nonton televisi pada masa anak-anak.

Jika anak sudah terlalu kecanduan menonton televisi, bisa menyebabkan beberapa hal kurang baik seperti kegemukan, agresif dan sulit tidur. Lantas bagaimana caranya agar anak tak lagi hobi nonton televisi? Berikut ini tipsnya seperti dikutip dari ehow:

1. Buatlah aturan waktu untuk menikmati televisi, seperti tidak menyalakan televisi kartun pada pagi hari, karena akan mempengaruhi aktivitas hari Anda dan si kecil.

Segera Hadir! PPPA Daarul di Quran Sukoharjo

Pondok Pesantren Penghafal Al-Quran (PPPA) Daarul Quran Sukoharjo segera diresmikan. Peresmian itu diawali dengan kegiatan soft launching sekretariat sementara PPPA Daarul Quran Sukoharjo di Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Bupati Sukoharjo, Jumat (25/3/2011) siang.

Acara itu diisi dengan khataman Al Quaran. Dalam soft launching tersebut, Wakil Bupati Sukoharjo, Haryanto yang membacakan sambutan dari Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan kemunculan PPPA Daarul Quran merupakan sesuatu hal yang positif dan perlu didukung. Rencananya pondok pesantren itu akan menempati bekas bangunan SDN 4 Sukoharjo.

“Kami sangat menyambut baik lahirnya PPPA Daarul Quran. Pondok ini merekrut kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Rencananya PPPA akan diresmikan Ust Yusuf Mansyur dalam waktu dekat,”
tukas Haryanto dalam sambutannya.


Sumber: Solopos

Pengin cari artikel lainnya...?!?