"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Minggu, 12 Desember 2010

Manajemen TPA/TPQ, manajemen “hangat-hangat tai ayam”

Cukup lama kita tidak membahas tentang problematika TPA/TPQ saat ini, setelah sekian edisi kita menampilkan rubrik tentang hikmah dari sedekah, maka pada rubrik kali ini, sengaja saya angkat kembali tema yang terkait dengan seluk beluk TPA/TPQ.

Tema yang saya angkat kali ini yakni manajemen TPA/TPQ, manajemen “hangat-hangat tai ayam”. Jika kita melihat pengelolaan TPA/TPQ di kebanyakkan masjid kita saat ini, tema ini terasa sangat cocok dengan kondisi TPA/TPQ kita, yang semakin hari, semakin memprihatikan saja. Perjalanan sekian lama mengelola TPA/TPQ, ternyata amat jauh dari kesan maju, tidak ada perkembangan yang berarti, bahkan kecenderungannya semakin mundur saja, hal ini amat terlihat bagaimana dengan pengurus masjid yang bersemangat dulu, ternyata semangatnya semakin pudar saja, ustadz/ah TPA/TPQ yang digadang-gadang mampu memberikan pelajaran Al Qur’an, akhirnya pergi entah kemana. Ya, inilah wajah TPA/TPQ kita saat ini, wajah pengelolaan TPA/TPQ dengan manajemen “hangat-hangat tai ayam”, semangat hanya diawal saja, setelah itu tak tahu harus bagaimana.

Manajemen “Hangat-hangat tai ayam” ini seringkali menghinggapi pengurus masjid kita saat ini dalam mengelola TPA/TPQ. Di awal-awalnya sih inginnya TPA/TPQ nya baik, punya prestasi, bahkan kalau bisa juara ditingkat kota madya atau jika perlu juara ditingkat propensi sekalipun. Kemudian upaya dan semangat awalnya pun tak main-main, berbagai usaha dilakukan, baik itu pertemuan pengurus masjid untuk membahas tpa/tpq secara intensif, mencari ustadz/ah yang handal dan berkemampuan. Bahkan penggalanagan dana dari jama’ah masjid pun dimobilisasi untuk mendukung TPA/TPQ, tidak cukup hanya itu seluruh santri/wati TPA/TPQ difasilitasi dengan berbagai sarana seragam dan tas yang baru, sebagai upaya untuk menarik simpati anak ikut TPA/TPQ.

Rabu, 03 November 2010

Selasa, 02 November 2010 Penyakit Dan Obat Pada Lalat

Nabi Bersabda, "Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya." (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)

Dalam riwayat lain: "Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya" (HR. Ahmad, Ibn Majah)

Diantara mu'jizat kenabian Rasulullah dari aspek kedokteran yang harus ditulis dengan tinta emas oleh sejarah kedokteran adalah alat pembuat sakit dan alat pembuat obat pada kedua sayap lalat sudah beliau ungapkan 14 abad sebelum dunia kedokteran berbicara. Dan penyebutan lalat pada hadits itu adalah bahwa air tetap suci dan bersih jika dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyebab sakit kemudian kita celupkan lalat tersebut agar sayap pembawa obat (penawarnya) pun tercelup ke air.

Selasa, 02 November 2010

Search Engine Islami Sediakan Layanan Bahasa Indonesia

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kamis, 28 Oktober 2010

Sosok Pemuda Ideal di Mata Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Kata-kata pemuda dalam Alquran diistilahkan dengan fatan, seperti firman Allah SWT pada surah al-Anbiya [21] ayat 60 tentang pemuda Ibrahim. "Mereka berkata, 'Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim'."

Bentuk jamak dari fatan adalah fityah (pemuda-pemuda), seperti kisah pemuda-pemuda Ashabul Kahfi pada surah al-Kahfi [18] ayat 13. "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya, mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk."

Dalam hadis, pemuda sering diistilahkan dengan kata-kata syaabun. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa di antara tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari ketika tak ada naungan, selain naungan-Nya, adalah syaabun nasya'a fii 'ibaadatillaah (pemuda yang tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah SWT).

Bangkitlah Pemuda


Dalam salah satu ceramahnya Syeikh Dr.Yusuf Al Qardawi yang berjudul “Risalah lis Sabab al Muslim” atau berarti, pesan untuk pemuda muslim. yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Al Jazeera menarik untuk disimak, terutama bagi kalangan kaum muda muslim. Dalam ceramah tersebut beliau menggugah semangat pemuda muslim untuk bangkit dan maju. Karena beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda muslim hari ini yang terpuruk dalam kemunduran dan kurang mengikuti pedoman islam.

Dalam ceramah tersebut beliau menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang patut dilakuan oleh pemuda muslim untuk menyongsong kebangkitan kembali. Diantaranya, pemuda muslim harus selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal. Tidak menerima apa adanya dan merasa puas dengan keadaan sekarang. Di dalam islam diajarkan untuk selalu meraih keberhasilan, baik untuk urusan dunia maupun urusan akhirat.

Pemuda muslim juga dituntut untuk selalu bekerja sama dalam kerja da’wah untuk menyebarkan syi’ar islam. tugas da’wah adalah kewajiban untuk semua muslim dan merupakan tugas besar yang tidak akan mampu dilakukakan dengan bersendirian. Maka sangat dibutuhkan penyatuan barisan dan gerakan secara bersama. Berjama’ah juga mampu menguatkan pemuda muslim pada ketaatan kepada Allah SWT dan dijauhkan daripada maksiat serta godaan syaitan.

Selain itu pemuda muslim sudah sepatutnya mencontoh pemuda muslim terdahulu, yaitu para pemuda cemerlang di zaman Rasulullah SAW maupun sesudahnya. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan da’wah islam. Pada usia sangat muda mereka sudah mampu memimpin pasukan dan mampu menaklukkan di berbagai wilayah di dunia. Misalnya, Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia.

Rabu, 27 Oktober 2010

Muhammad, Nama Paling Populer di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON. Muhammad menjadi nama paling populer yang diberikan kepada bayi laki-laki yang baru dilahirkan di Inggris dan Wales sepanjang 2009. Namun adanya 12 pengejaan yang berbeda dari nama Muhammad, membuatnya tidak menempati peringkat pertama dari daftar nama anak laki-laki paling terkenal di sana.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Kantor Statistik Nasional Inggris, Rabu (27/10), justru nama Oliver yang dianggap sebagai nama paling umum. Nama Oliver dipakai oleh 7.364 anak laki-laki yang lahir sepanjang tahun lalu. Berikutnya terdapar nama-nama Jack, Harry, Alie, dan Joshua, yang menempati lima besar nama paling populer.

Padahal nama Muhammad yang ditulis dengan versi atau ejaan yang berbeda, menurut data itu, berada di peringkat 16 dan 36. Total nama Muhammad yang dipakai untuk nama itu mencapai 7.549 anak. Lebih tinggi dari pada nama Oliver yang sebanyak 7.364 anak. Nama Muhammad paling banyak digunakan bayi di wilayah West Midlands yang meliputi kota Birmingham.

Rahasia Musibah

Dakwatuna.Com. Kata musibah seringkali diulang dalam Al Qur’an untuk makna peristiwa atau bencana yang menimpa. Dan Allah tegaskan bahwa itu terjadi karena izin-Nya. Ini menunjukkan bahwa di atas segala kekuatan ada kekuatan Allah. Bahwa manusia di alam ini hanya makhluk yang lemah, maka tidak pantas merasa diri berkuasa. Lalu bertindak seenak nafsunya. Tanpa memperhatikan rambu-rambu yang Allah turunkan. Lebih jauh, setiap musibah yang menimpa juga memperlihatkan bahwa alam ini di bawah kendali Allah. Sebab Dialah memang Pemiliknya. Maka tidak pantas manusia di muka bumi ini mengabaikan-Nya.

Namun kenyataan sejarah selalu dipenuhi contoh-contoh manusia yang membangkang. Manusia yang berani melawan Allah. Manusia yang merasa tidak butuh kepada tuntunan-Nya. Sehingga wahyu yang Allah turunkan dianggap tidak penting. Bahkan tidak sedikit manusia yang meragukan Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya. Akibatnya berbagai perilaku manusia semakin jauh dari apa yang Allah inginkan. Perzinaan di mana-mana dianggap biasa, padahal Allah melarangnya. Harta haram dibanggakan, padahal itu harta yang paling Allah benci. Kedzaliman di mana-mana terjadi, padahal Allah mengharamkan atas diri-Nya kedzaliman dan lain sebaginya.

Ini semua tentu dimurkai oleh Allah. Dan dalam Al-Qur’an, misalnya surah Al-Fajr, Allah menjelaskan bahwa turunnya adzab sebenarnya bukan semata fenomena alam – seperti yang banyak dipahami manusia modern – melainkan ada sebab yang diperbuat oleh manusia sendiri. Itulah kisah adzab yang menimpa kaum Aad, kaum Tsamud dan kaum Fir’un.

Selasa, 26 Oktober 2010

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON. Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris -- sebagian besar adalah wanita karier -- yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Daily Mail menuliskan laporannya berdasar sudut pandang Eve Ahmed, seorang perempuan karier Inggris yang dibesarkan dalam keluarga Muslim imigran asal Pakistan, namun belakangan menolak agama dan mengaku ateis.

Ia mengaku terkesima saat Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali dia meninggalkan rumah. "Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa," ujarnya.

Lauren adalah ipar Tony Blair yang berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi kuil Fatima al-Masumeh di kota Qom, dan berkata, "Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita. "

Senin, 25 Oktober 2010

Bencana Alam: Kesalahan Manusia atau “Kemarahan” Tuhan ?

Bencana alam seolah masih saja terus berlanjut dan mengancam setiap jiwa yang hidup di negeri ini serta di banyak belahan negara yang lain. Bentuk dari bencana tersebut bisa kita lihat dari banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gunung meletus, gempa bumi dan masih banyak jenis bencana alam yang lain. Terbaru adalah gempa yang terjadi tadi malam di kawasan Mentawai, Sumatera Barat.

Dari berbagai jenis bencana tersebut diatas saya mencoba mengelompokan sebab dan siapa yang menciptakan terjadinya bencana tersebut :

1. Bencana karena Kesalahan Manusia


Bentuk bencana alam ini merupakan bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia. Jenis bencana ini misalnya banjir bandang, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain. Bentuk bencana alam ini secara jelas bermula dari kesalahan manusia. Contohnya banjir, hampir semua penyebab terjadinya banjir bisa dipastikan dan kemungkinan besar pasti akibat kesalahan manusia. Bentuk kesalahan manusia tersebut misalnya; membuang sampah sembarangan, penebangan hutan yang meraja lela tanpa melihat keseimbangan alam, pembangunan infrastruktur yang buruk, dan masih banyak lagi sebab-sebab yang lain yang semuanya adalah kesalahan manusia.

Jumat, 22 Oktober 2010

Karekteristik Ayah

Oleh: Rudy Himawan

Seorang Muslim sudah semestinya memikirkan masa depan dengan melakukan invesment -bukan dengan stock portofolio, 401K, rumah ataupun saving account, tetapi dengan shodaqoh jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan membina anak yang sholeh/-ah. Ketiga aktivitas ini ternyata tercakup dalam proses pendidikan anak dan apalagi Alhamdulillah banyak diantara kita yang telah dikaruniai anak, sehingga saya tergerak untuk merangkum 6 karakteristik kepribadian seorang ayah idaman.
1. Keteladanan

Suatu pagi, saya terperanjat ketika melihat cara putriku memakai sepatunya. Ia langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu tanpa melepas talinya. Rupanya selama ini ia memperhatikan bagaimana cara saya memakai sepatu. Karena malas membuka simpul tali sepatu, sering kali saya langsung memakainya tanpa membuka dan mengikat simpul tali sepatu. Saya berusaha melarangnya dengan memberikan penjelasan bhw cara memakai sepatu seperti itu bisa mengakibatkan sepatu cepat rusak. Namun hasilnya nihil. Ini merupakan satu contoh nyata bhw anak, terutama pada usia dini, mudah sekali mencontoh orangtuanya. Tidak perduli apakah itu benar atau salah. Nasehat kita tidak ada manfaatnya, jika kita tetap melakukan apa yang kita larang.

Selasa, 19 Oktober 2010

Air Zamzam, Sumur yang tak Pernah Kering Sejak Masa Nabi Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Air zamzam yang berlimpah merupakan mukjizat yang tidak bisa diingkari. Sejak masa Nabi Ibrahim AS hingga kini, mata air tersebut tidak pernah kering. Bagaimana sejarah air yang penuh keberkahan ini?

Imam Bukhori meriwayatkan: "Nabi Ibrahim a'laihisalam membawa istri dan putranya Ismail yang masih menyusui ke Makkah kemudian singgah di bawah sebuah pohon tempat sumur zamzam sekarang ini. Kala itu tidak seorang pun yang tinggal di Makkah, tidak pula terdapat mata air.

Sebagai bekal, Nabi Ibrahim meninggalkan wadah berisikan kurma dan satu lagi berisikan air. Nabi Ibrahim beranjak pergi meninggalkan istri dan putranya di tempat itu. Istrinya kemudian mengikuti seraya berkata: "Wahai Ibrahim ke mana engkau pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami di tempat yang tidak berpenghuni ini dan tak ada sesuatu pun?"

Senin, 18 Oktober 2010

Menjauhi Kekufuran Sosial

REPUBLIKA.CO.ID. "Kefakiran dapat berpotensi pada kekufuran." Demikian di antara pesan moral yang sering kita dengar atau bahkan kita ucapkan. Meskipun diyakini para ahli hadis bahwa kalimat itu tidak termasuk qaul Nabi SAW, ia memiliki substansi pesan yang baik, paling tidak untuk direnungkan.

Kekufuran kini telah mengambil tempat yang semakin membahayakan. Ia merupakan satu dari sekian banyak penyakit sosial yang sering mengganggu kehidupan, merusak kebersamaan, dan bahkan tidak jarang muncul dalam wujud tindak kekerasan. Kekerasan pun pecah di banyak tempat. Secara sosial ataupun material, kekerasan kini telah melewati batas toleransi. Padahal, jika ditelusuri, sumber penyebabnya sangat sederhana.

Potret kesederhanaan yang menjadi sumber kekerasan itu dapat kita lihat dalam sejumlah tragedi sosial, seperti tawuran antarwarga, bentrok antarpemuda, atau saling lempar antarmahasiswa, yang kesemuanya hanya berakar pada persoalan yang tidak seberapa. Tragedi berdarah itu lalu pecah hanya karena masing-masing pihak tidak sanggup menahan diri.

Senin, 27 September 2010

Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.

Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.

Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.

Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.

Selasa, 21 September 2010

Menguatkan Komitmen pada Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, "Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan, yaitu Alquran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang pada waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya." (QS az-Zumar [39]: 23)

Begitulah Allah menjadikan Alquran sebagai rujukan kaum Muslimin dalam meniti hidup. Guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu, Alquran juga menjadi obat (penawar) bagi penyakit hati, yang terus mewabah di tengah masyarakat modern. (QS Al-Israa [17]: 72).

Karena itu, setiap Muslim hendaknya menguatkan kembali komitmen kepada Alquran. Mengimani, membenarkan, mencintai, menghormati, dan mengagungkannya. Setiap saat, seorang Muslim hendaknya terus berkomitmen mengamalkan Alquran. Untuk itu, diperlukan langkah padu dan konsisten agar komitmen ini terus terjaga. Sedikitnya ada lima langkah yang perlu dilakukan.

Meski Serupa, Alquran Tak Sama Dengan Teks Agama Lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Jika, para orientalis abad ke-19 memahami Alquran sebagai kumpulan imitasi/tiruan dari teks-teks pra-Islam, Anglika Neuwirth, Nicolai Sinai, Michael Marx, dan Dirk Hartwig kebalikannya. Mereka memosisikan Alquran dalam penelitian seobjektif mungkin. Kesimpulannya Alquran bukanlah `teks epigonik', yang merupakan hasil imitasi beberapa teks lain dari tradisi praIslam.

Alquran, ditegaskan mereka, walaupun dalam beberapa kasus memiliki paralelitas dan kemiripan dengan teks-teks lain, namun 'independensinya' tetap terjaga. Hal itu terlihat dari karakteristik dari Alquran dan dinamikanya, baik dari segi bahasa maupun isi.

Neuwirth pun membandingkan salah satu surat di Alquran yakni al-Rahman dengan di kitab Zabur. Menurut dia, walaupun kedua teks tersebut memiliki paralelitas/interseksi, namun tetap Alquran memiliki gaya sendiri dalam struktur sastra dan spirit, bahkan lebih spesifik dalam hal isi dan pesan (Neuwirth 2008:157-189).

Selasa, 14 September 2010

Halalbihalal dan Harmonisasi

Sudah menjadi tradisi, halalbihalal selalu marak pada setiap bulan Syawal. Suatu fenomena religius yang kini telah menjadi fenomena nasional dan menjadi milik bangsa Indonesia. Di samping karena istilahnya juga khas Indonesia meskipun meminjam dari bahasa Arab, juga karena telah dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tanpa kecuali yang nonmuslim.

Tulisan sederhana ini dihadirkan untuk mencoba menyorot fenomena halalbihalal dalam kaitannya dengan penciptaan masyarakat yang harmonis, yang berarti tidak semata menyangkut kebutuhan umat muslimin secara ideologis yang formal, tapi meliputi kemanusiaan secara universal. Hal ini terasa urgen karena dalam sistem dunia yang individualistik, tiranik, kapitalistik, dan eksploitatif, idealisasi masyarakat harmonis merupakan mimpi indah di siang bolong.

Ditegaskan dalam Alquran, bahwa fungsi utama puasa Ramadan adalah untuk menciptakan orang-orang yang bertakwa (la’allakum tattaqun). Ditegaskan dalam bentuk plural, karena ketakwaan yang dikehendaki bukan semata bersifat individual, tapi bahkan yang lebih urgen adalah ketakwaan sosial, yakni suatu masyarakat yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan dan aspek-aspek kebajikan lainnya.

Gaza Wisuda 24 Ribu Hafidz Al-Qur'an, Terkecil Pecahkan Rekor 9 Bulan

Jumlah penduduknya hanya 1,5 juta orang. Namun demikian, Gaza selalu melahirkan ribuan huffadz baru setiap bulan. Di tengah blokade dan intimidasi Zionis, remaja-remaja Palestina di Gaza telah menorehkan prestasi yang luar biasa dalam mempelajari dan menghafalkan Al-Qur'an.

24 Ribu Hafidz

Sebanyak 24 ribu hafidz Al-Qur'an diwisuda bersama pada Ahad lalu (12/9). Mereka diharapkan menjadi muslim pejuang Palestina yang selalu dekat dengan Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai sumber nilai perjuangan.

”Daarul Quran telah mengeluarkan para huffazh dari berbagai tenda-tenda penghafalan Al Quran yang dinamakan Taajul Waqaar. Kelak para huffazh Al-Qur'an inilah yang akan memelihara dan melindungi Palestina dari penjajahan Israel selama ini. Palestina tidak dibebaskan melalui harta atau sogokan politik yang datang dari berbagai penjuru.... ” tegas Dr Ahmad Bahar, Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina dalam sambutan pada wisuda ini.

Selasa, 07 September 2010

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H

MATA kadang salah melihat...
MULUT kadang salah mengucap...
HATI kadang salah menduga...
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas...





Segenap Keluarga Besar Badko TPQ
Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Mengucapkan :

"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Taqabalallahu minnaa wa minkum, shiyamana wa shiyamakum"

Jutaan Umat Islam Ikuti Khataman Alquran di Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH. Sekitar tiga juta umat Islam menghadiri sholat di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabi di Madinah dengan bacaan surat Alquran sekaligus khataman, Selasa (7/9) waktu setempat. Imam yang memimpin sholat itu meminta umat Islam untuk memperkuat ukhuwah.

Jamaah yang menunaikan ibadah di Masjidil Haram meluber hingga ke halaman luar dan jalan-jalan di sekitar komplek masjid yang paling disucikan umat Islam tersebut. Selain melakukan sholat malam, jamaah itu juga ada yang menjalankan umrah dan sholat taraweh. Penjaga Dua Masjid Suci atau pihak kerajaan Saudi telah mempersiapkan segala hal untuk menyambut jamaah yang sangat banyak itu. Setidaknya, sebanyak 30 ribu karpet telah dihamparkan di tiga lantai Masjidil Haram.

Walikota Makkah, Osama Al-Bar berusaha menjaga kebersihan, kesehatan, memantau harga-harga barang di toko, restauran, dan memindahkan sampah dari kota Makkah.

Senin, 06 September 2010

Mengelola Zakat secara Profesional

Ada pemandangan menyedihkan sekaligus memilukan setiap menjelang hari-hari terakhir ibadah puasa Ramadan. Banyak masyarakat kita yang rela berdesak-desakan untuk mendapatkan jatah zakat, yang biasanya berupa bingkisan sembilan bahan pokok (sembako), uang, dan barang-barang kebutuhan lainnya.

Di antara mereka ada yang sudah berusia lanjut yang ikut berdesak-desakan unjuk kemiskinan tanpa memedulikan keselamatan dirinya. Bahkan dalam beberapa kasus pembagian zakat yang tidak ditangani secara profesional, telah mengakibatkan jatuhnya korban yang tidak sedikit.

Zakat sendiri, seperti dijelaskan para ulama, berasal dari kata “zaka” yang artinya adalah “bersih dan tumbuh”. Maka, ibarat tanah dan air, masyarakat akan selalu sehat, tumbuh, dan berkembang, kalau harta kekayaan yang dimiliki mereka yang berpunya dikeluarkan dan beredar secara merata, berputar secara sehat dan lancar, dan digunakan secara produktif, bukan hanya konsumtif.

Penumpukan atau peredaran kekayaan pada sekelompok masyarakat tertentu tidak akan membawa kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masa depan masyarakat tertentu lainnya. Keadilan sosial, sebagaimana diamanahkan agama dan dicita-citakan kita bersama, tidak akan pernah terwujud bila kekayaan hanya berputar di antara para orang-orang kaya (aghniya). Sementara para fuqara, masakin, dan dhuafa tidak pernah menikmati sebagian kekayaan para aghniya yang sebenarnya adalah hak mereka juga.

Inilah Manfaat Wudhu bagi Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).

Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki --memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Minggu, 29 Agustus 2010

Dampak Sosial Berita Kriminal

Banyaknya aksi perampokan bersenjata di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini, belum ada indikasi saling berkaitan satu sama lain. Meski, semua aksi terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan. Dalam program Barometer yang disiarkan SCTV tanggal 25 Agustus lalu, Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Iskandar Hasan menyatakan, ”Polri belum bisa memastikan apakah aksi perampokan yang selama ini terjadi merupakan kriminal murni, berkaitan dengan isu politik, atau yang lainnya.”

Aksi perampokan yang terjadi di Bank CIMB Niaga Cabang Aksara Medan Sumatra Utara beberapa waktu lalu misalnya, membuka mata kita betapa keamanan di daerah sangat minim. Aksi itu dilakukan oleh 16 orang bersenjata laras panjang. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah proyektil serta selongsong peluru dari senjata AK-47 dan M-16, yang merupakan senjata yang biasa digunakan oleh oknum aparat. Polri dinilai ”kecolongan” dalam hal ini. Menurut Brigjen Pol Iskandar, lolosnya senjata sampai di tangan para perampok disinyalir dari sisa konflik Aceh. Mengingat batas wilayah antara Aceh dan Medan bisa ditempuh hanya dengan jalur darat.

Persoalan ini, sekarang sedang jadi pembahasan hangat setiap elemen masyarakat di Indonesia. Karena masyarakat bukan fenomena pasif, yang sekadar beraksi, merespons rangsangan, atau dikendalikan lingkungan (misalnya saat menonton berita kriminal), tapi juga merupakan noumena, yakni makhluk yang berpikir dan berkehendak (mengubah lingkungan). Oleh sebab itu, masyarakat saat ini dibuat resah dengan maraknya berita perampokan bersenjata yang belum kunjung usai atau ada kejelasan dari pihak terkait. Lewat mekanisme cara berpikir ini, masyarakat bisa membayangkan apa pun yang spekulatif, bahkan fiktif. Kecenderungan seperti ini tidak lain dipengaruhi oleh berita di media, khususnya media elektronik.

Senin, 23 Agustus 2010

Nuzulul Qur'an Menurut Berbagai Madzhab

Nuzulul Qur'an (turunnya Al-Qur'an) adalah hal yang sangat istimewa bagi umat Islam. Sebagaimana Al-Qur'an merupakan rahmat agung bagi umat ini, nuzulul Qur'an juga merupakan rahmat besar bagi umat ini.

Mayoritas umat Islam di Indonesia berpendapat nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. Bahkan banyak pula yang mengadakan acara khusus untuk memperingati nuzulul Qur'an setiap tahunnya.

Di dalam Al-Qur'an, nuzulul Qur'an difirmankan Allah SWT dalam tiga ayat berikut ini:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah:185)

Minggu, 22 Agustus 2010

Ada yang Salah Jika Etos Kerja Malah Menurun Selama Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Pada kebanyakan orang, Bulan puasa Ramadhan dijadikan bulan untuk lemas, mengantuk dan tidak bergairah. Selain itu, bagi orang yang bekerja, terkadang ritual ibadah puasa menghalangi mereka untuk lebih meningkatkan gairah dan etos kerja.

Padahal sebaliknya, kata mubaligh ibu kota Ustadz Muchsinin Fauzi Lc, bulan Ramadhan justru sebagai momen yang sangat tepat untuk meningkatkan vitalitas dan etos kerja.

Muchsinin menjelaskan, betapa istimewanya bulan suci ini. Di dalam bulan Ramadhan, ada dua hal besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Islam. Pertama, menangnya umat Muslim dalam perang Badar. Kedua, peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah). "Hal-hal penting terjadi di bulan Ramadhan. Mereka mampu melakukan hal besar dalam kondisi berpuasa. Kita pun harusnya demikian. Jadikan Ramadhan sebagai big performance umat Islam," ujarnya, Kamis (19/8) dalam tausiyah dalam acara buka bersama awak Newsroom Republika dan Republika Online di Jakarta.

Big performance, menurut Muchsinin, adalah perwujudan umat Islam dalam bulan Ramadhan yang tercermin dengan semangat baru dan siap meningkatkan kualitas kerja. Karena, seperti tadi yang telah diurai, dalam bulan Ramadhan telah terjadi serangkaian peristiwa berat dan besar, namun dapat dicapai. "Jadikan peristiwa itu sebagai tonggak untuk memotivasi diri," ujarnya.

Julia Perez Minta Didoakan Agar Lebih Tampil Tertutup

Jakarta. Julia Perez merupakan salah satu artis yang sering tampil dengan busana seksi. Namun ia mau berubah. Jupe pun minta didoakan agar bisa tampil lebih tertutup dalam berbusana.

Khusus di bulan Ramadan ini Jupe sedikit lebih mengubah penampilannya. Ia tampil dengan pakaian muslim yang tertutup.

"Yah aku pakai biasa ke acara formal aja. Aku harus bisa menghargai dengan busana tertutup. Doain aja mudah-mudahan aku bisa jauh lebih tertutup,"
kata mantan Calon Bupati Pacitan itu saat ditemui di kantor MD Entertainment, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/8/2010).

Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dan penuh berkah untuk kaum muslimin. Banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadhan. Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi pada bulan yang mulia ini:

1. Rasulullah menerima wahyu pertama. Ketika Rasululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Mekkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qamariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan Surah Al-‘Alaq yang merupakan surah pertama yang diturunkan kepada Rasulullah.

2. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman, “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (QS. Al Baqarah [2]: 185). Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah SWT menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Qur’an diturunkan di dalamnya.

3. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadhan.” (HR. Ahmad)

Kamis, 19 Agustus 2010

Maaf untuk Perbaikan Diri

Hadirnya bulan Ramadan sudah menjadi saat yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya karena kemuliaan yang lebih tinggi daripada bulan lainnya, namun juga karena menjadi sarana bagi umat Islam untuk memperbaiki diri. Mengapa memperbaiki diri? Karena pada bulan inilah akan terjadi peluang untuk mendapatkan ampunan terhadap semua dosa dan sekaligus mengubah perilaku maksiat ke perilaku saleh.

Kebiasaan yang berkembang di masyarakat Indonesia dalam menyambut Ramadan sesungguhnya sama dengan masyarakat muslim di negara lain. Akan tetapi kita memiliki budaya yang khas yang tidak ditemukan di negara lain, yaitu meminta maaf dan memberi maaf pada saat Idul Fitri. Kebiasaan ini sering kita namakan “halal bihalal” atau Lebaran. Meski tidak ditemukan tuntunan syariat, kebiasaan ini secara nyata mampu menumbuhkan rasa dekat sebagai satu keluarga besar di masyarakat muslim. Kerelaan umat yang dengan berjuang keras dan bersusah-payah menempuh perjalanan berat dan jauh untuk menyempatkan diri pulang ke kampung halaman (mudik), menunjukkan keinginan untuk tetap dekat di dalam keluarga besarnya.

Fenomena yang berkembang sekarang bahkan sudah dimulai saat Ramadan menjelang, di mana umat beramai-ramai memohon maaf kepada teman dan keluarganya. Hal ini biasanya dengan iringan doa semoga mendukung ibadah selama Ramadan sehingga menjadi penuh berkah. Mengingat kenyataan ini, maka menarik untuk diungkap bagaimana proses maaf yang terjadi sehingga mampu memunculkan manfaat psikologisnya.

Selasa, 17 Agustus 2010

26 Siswa SD ikuti lomba Da’i Cilik

Solo (Espos). Sebanyak 26 siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Solo dan sekitarnya mengikuti lomba Da’i Cilik yang digelar Solo Quare, Selasa (17/8).

Anggota panitia pelaksana lomba Ety Iswara ketika dijumpai Espos di sela-sela acara mengatakan kegiatan tersebut dibagi dalma dua kategori yakni kelas 1-3 dan kelas 4-6. Dengan tema yang telah ditentukan untuk kategori kelas 1-3 di antaranya “Berbagi pada Orangtua, Jadilah Anak yang Saleh dan Saleha”. Sedangkan untuk kategori kelas4-6 temanya “Menuntut Ilmu Sepanjang Masa dan Cintalilah Sesama Manusia”.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan bakat anak dalam syiar Islam serta menjadikan dai kondang dan handal. Selain itu menumbuhkan rasa berani pada anak-anak,” tuturnya.


Sumber: Solopos Online

Tiga Hal yang Harus Diwaspadai Hati

REPUBLIKA.CO.ID. Di bulan nan suci ini, sudah sepatutnya muslim menyambutnya dengan penuh suka cita dan menjauhkan diri dari kesedihan. Kesedihan, memang hadir dalam kehidupan manusia. Namun, tak perlu ada kesedihan yang berlebihan. Sebab orang beriman, sepenuhnya sadar bahwa sesuatu yang ia miliki, masalah yang ia hadapi dari dan akan kembali kepada Allah.
Firman Allah Ta’ala: ‘’Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqoroh: 155). Selain itu, orang yang optimis selalu mengucapkan kalimah istirjaa (pernyataan kembali pada Allah) ‘’(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘’Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun’’ (Al-Baqoroh: 156).

Dalam kitab Nashooihul ‘Ibad karya Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani, disebutkan hadits mengenai tiga hal yang harus diwaspadai. Hal-hal yang harus diwaspadai tersebut ialah:

Pertama, hindari kesedihan di pagi hari dan mengeluhkan kesulitan hidup kepada orang lain. Mulailah menempuh pagi hari kita dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Bersyukur karena Allah masih memberikan umur dan kesehatan. Jika mengawali pagi hari dengan kesedihan, maka hidup yang dijalani pun akan terasa berat dan sulit.

Kamis, 12 Agustus 2010

Tokoh Islam Indonesia Dukung Jam Makkah Jadi Acuan Internasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA. Sejumlah tokoh Islam menanggapi positif wacana pengalihan acuan waktu internasional dari Greenwich Mean Time (GMT) ke waktu Mekkah. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, sudah saatnya umat Islam memiliki acuan waktu tersendiri yang berbeda dengan acuaan yang sekarang ada. Apalagi Makkah adalah tempat dimana kiblat umat Islam berada. “Tidak masalah acuan waktu dialihkan ke Makkah justru lebih baik,” kata di Jakarta, Kamis (12/8)

Selain itu, tambah Ma’ruf, Makkah merupakan tujuan haji umat Islam. Jika memang peralihan tersebut terwujud maka akan mempermudah kalangan Muslim merujuk waktu ibadah mereka. Dia berharap agar rencana ini tak sekadar wacana dan bisa direalisasikan agar identitas umat Islam semakin kuat.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam, Yunahar Ilyas, mengatakan apabila wacana pengalihan terwujud maka menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat Islam. Meskipun, dia mengakui upaya ke arah sana belum tentu diterima oleh berbagai pihak karena masih menunggu konvensi internasional.

PUASA DAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN EMOSIONAL

Allah swt menganugerahi setiap manusia nafsu dan dorongan syahwat serta memperindah hal itu dalam dirinya (QS. [3]: 14), agar menjadi pendorong utama “memelihara diri” dan “memelihara jenis”. Dari keduanya lahir aneka dorongan, seperti memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, keinginan untuk memiliki, dan hasrat untuk menonjol. Semuanya berhubungan erat dengan dorongan (fithrah) memelihara diri, sedangkan dorongan seksual berkaitan dengan upaya manusia memelihara jenisnya.

Setan seringkali juga memperindah hal-hal tersebut pada diri manusia, guna melengahkan manusia dari tugas kekhalifaan. Seks, jika diperindah setan, maka ia dijadikan tujuan. Cara dan dengan siapapun, tidak lagi diindahkan. Kecintaan kepada anak, jika diperindah setan maka subyektivitas akan muncul. Bahkan, atas nama cinta, orang tua membela anaknya walau salah. Harta jika dicintakan setan, maka manusia akan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Dia akan menumpuk dan menumpuk serta melupakan fungsi sosial dari harta itu.

Dengan berpuasa kita menyadari hal tersebut dan ini pada gilirannya menghiasi diri kita dengan kecerdasan spiritual dan emosional.

Kecerdasan spiritual melahirkan iman serta kepekaan yang mendalam. Fungsinya mencakup hal-hal yang bersifat supranatural dan religius. Inilah yang menegaskan wujud Tuhan, melahirkan kemampuan untuk menemukan makna hidup, serta memperhalus budi pekerti, dan dia juga yang melahirkan mata ketiga atau indra keenam bagi manusia.

Selasa, 10 Agustus 2010

Ramadan dan Rutinitas Latah

Bulan Ramadan sudah di depan mata. Dan beberapa hari lagi umat muslim di Indonesia akan menjalani puasa Ramadan. Puasa yang merupakan sebuah kewajiban dan hanya bisa ditinggalkan jika ada uzur tertentu. Dan jika meninggalkannya pun harus mengganti sesuai dengan aturannya.

Namun saya tak akan membahas tentang nash-nash yang berkaitan dengan apa dan bagaimana puasa Ramadan. Namun saya lebih tertarik menggarisbawahi bagaimana perilaku dan tingkah laku umat muslim dalam menghadapinya, yang cenderung memandang puasa sebagi rutinitas belaka. Rutinitas latah layaknya memperingati hari-hari besar lainnya. Setelah selesai maka tak akan berbekas apa pun.

Masjid-masjid yang biasanya sepi kembali ramai. Jika di luar bulan Ramadan, jemaah yang ikut salat berjemaah hanya sekitar satu hingga dua shaf (baris) saja, maka di bulan puasa menjadi berlipat sampai puluhan shaf. Bahkan tak jarang terjadi overload kapasitas masjid. Alhasil, takmir masjid sampai harus memasang tenda, agar semua jemaah bisa ikut salat tarawih berjemaah.

Paranoid dalam Memandang Perbedaan

Amerika Serikat (AS) dan dunia Islam meradang. Ini semua gara-gara gagasan dan ulah Pastor Terry John. Pastor di Dove World Outreach Center, sebuah gereja Perjanjian Baru nondenominasi di Gainesville, Florida, AS, itu akhir Juli lalu mengumumkan di situs maya Facebook, Youtube, dan Twitter bahwa gerejanya akan menjadi tuan rumah “Hari Pembakaran Alquran Internasional” dalam rangka memperingati 9 tahun tragedi serangan 11 September 2001.

Dia juga mengajak gereja seluruh dunia mengikuti langkahnya. John sesumbar bahwa peristiwa hancurnya World Trade Center (WTC) New York (11/09/01) itu akibat ayat-ayat ”setan” yang dikumandangkan kitab suci umat Islam, Alquran. Dengan alasan itu, John mengajak jemaah gerejanya dan umat Kristen membakar Alquran untuk memperingati tragedi penghancuran WTC tersebut. Sebelumnya, John juga menulis sebuah buku berjudul Islam is of the Devil.

Dalam bukunya yang provokatif tersebut, John mencaci maki Islam karena ajaran-ajarannya dianggapnya kejam dan biadab. Dalam sebuah wawancara dengan BBC London, awal Agustus lalu, John menyatakan bahwa Islam itu setan dan mengajak umatnya masuk neraka. “Kami percaya bahwa Islam adalah setan yang menyebabkan jutaan orang masuk neraka. Itu adalah agama menipu, itu adalah agama kekerasan dan itu terbukti,” kata Pastor Terry Jonh seperti dilansir BBC pekan lalu.

Di Eropa Al Qur’an Paling Laris

Dakwatuna.Com. Meskipun genderang perang terhadap kesucian Islam ditabuh secara meluas di negara-negara Eropa, baik secara personal, maupun lembaga, terutama terhadap kesucian Al Qur’an, yang terbaru adalah film “Fitna” di Belanda. Namun penodaan itu tidak berpengaruh terhadap orang-orang di Barat untuk membaca dan menela’ah Al Qur’an. Al Qur’an tetap menjadi buku terlaris di Eropa.

Surat Kabar di Belanda “De Telegraaf” menyatakan bahwa penggunaan mushhaf Al Qur’an Elektronik meningkat tajam, sebagai bukti perhatian mereka terhadap Kitab Suci umat Islam. Mereka juga menolak penodaan terhadap Islam dan umatnya.

Lebih lagi setelah diadakannya kegiatan dialog terbuka bersama para pemikir, pegiat media massa di Belanda. Dialog itu menegaskan bahwa “Al Qur’an adalah Kitab ibadah dan hidayah, sedangkan penyitiran ayat oleh pembuat film “Fitna” keluar dari kaidah yang benar.”

Gaza akan Mewisuda 12 Ribu Penghafal Al-Qur’an

Dakwatuna.Com – Gaza, Hampir 12 ribu penghafal al-Qura di Jalur Gaza, setelah mereka menyelesaikan tahap akhir pemantapan selama 60 hari selama berturut-turut. Mereka tersebar pada ratusan pusat penghafal tahfidz Al-Qur’an di Gaza. Termasuk kamp-kamp pengungsian yang dijadikan halaqah-halaqah hifdzil Qur’an. Mereka menamakan halaqah-halaqah tersebut “Generasi Qur’ani Untuk Al-Aqsha” yang berada di bawah pembiayaan pemerintah Palestina pimpinan Ismael Haneya dan langsung dibawah pengawasan departemen waqaf dan urusan agama Palestina.

Halaqah-halaqah ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya pada halaqah tersebut, hingga banyak diantara para perserta yang ditolak, karena tempatnya sudah tak menampung lagi.

Sukses Besar

Sementara itu, Dr. Thalib Abu Syaer, menteri waqaf dan urusan agama Palestina mengatakan, kami sedang berupaya mewisuda sejumlah penghafal Al-Qur’an, setelah sebelumnya sukses selama beberapa tahun terakhir dan tentu kami merasa bangga.

Kamis, 22 Juli 2010

Taqwa dan Jiwa yang Lumpuh

من كان رأسماله التقوى كلت الآلسن عن وصف ربح دينه و من كان رأسماله الدنيا كلت الآلسن عن وصف خسران دينه

"Lisan (lidah) manusia tidak akan kehabisan menyifati keuntungan agama orang yang modal hidupnya taqwa dan sebaliknya lisan manusia juga tidak akan kehabisan menyifati kerugian agama orang yang modal hidupnya dunia." (A`masy*)


Siapapun pasti menghendaki keberuntungan dalam setiap transaksi, lebih-lebih transaksi bisnis, dan sebaliknya tidak ada seorang pun yang menghendaki kerugian sekecil apa pun, apatah lagi kerugian keberagamaannya. Dalam satu doa yang diajarkan Rasulullah Saw ditegaskan pentingnya setiap diri memohon kepada Allah Swt agar dikaruniai sikap keberagamaan yang baik. Sebab keberagamaan seseorang merupakan benteng totalitas hidupnya. ”Ya Allah, perbaikilah sikap keberagamaan kami yang akan menjadi benteng urusan kami.”

Kamis, 15 Juli 2010

Tiga Langkah Mengasah Kekuatan Spiritual

Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah memiliki kemampuan tak terbatas. Tidak saja kemampuan fisik, intelektual, dan moral, tetapi juga kekuatan spiritual. Sebagian dari kekuatan itu telah dikenali dengan baik, tetapi sebagian lagi, terutama yang berhubungan dengan kekuatan rohani manusia (spiritual power), belum banyak yang diketahui dan dikembangkan. Tak heran bila ada pakar yang menyebut manusia sebagai The Unknown, yaitu makhluk yang belum sepenuhnya diketahui.

Kekuatan spiritual ini, menurut ulama besar dunia, Yusuf al-Qaradhawi, bermula dari penanaman (peniupan) roh ketuhanan atau spirit ilahi ke dalam diri manusia (QS Shad [38]: 71-72), yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang unggul dan unik. Firman-Nya, "Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Almu'minun [23]: 14).

Menurut al-Qaradhawi, ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengasah dan mempertinggi kekuatan spiritual ini. Pertama, al-iman al-`amiq, yaitu memperkuat iman kepada Allah SWT dengan selalu mengesakan dan menyandarkan diri hanya kepada-Nya.

Rabu, 14 Juli 2010

Seputar Bulan Syaban

Sya’ban adalah nama bulan. Dinamakan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Dikatakan demikian juga karena mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Dan dikatakan sebagai bulan Sya’ban juga karena bulan tersebut sya’aba (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan. Jamaknya adalah Sya’abanaat dan Sya’aabiin.
Shaum di bulan Sya’ban

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956). Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : ”Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau tidak berpuasa di bulan Sya’ban.”

Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak pernah penyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya. Pendapat ini didukung dengan riwayat pada Shahih Muslim No. 1954 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata: “Saya tidak mengetahui beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.” Dan dalam riwayat Muslim juga No. 1955 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Saya tidak pernah melihatnya puasa satu bulan penuh semenjak beliau menetap di Madinah kecuali bulan Ramadhan.” Dan dalam Shahihain dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa asatu bulan penuh selain Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1971 dan Muslim No.1157).

Dan Ibnu Abbas membenci untuk berpuasa satu bulan penuh selain Ramadhan. Berkata Ibnu Hajar: Shaum beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunnah lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban.

Alhamdulillah, Pertumbuhan Muslim Tionghoa di Indonesia Kian Pesat

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK. Pertumbuhan Muslim Tionghoa di Indonesia semakin pesat, khususnya di Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Kesra DPP Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Budijono.
"Di Jakarta saja jumlah Muslim Tionghoa saat ini sudah ratusan ribu orang," ujar Budijono yang juga memiliki nama Nurul Fajar, di sela Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural antar Pimpinan Pusat dan Daerah Intern Agama Islam di Pontianak, Kalbar, Rabu (14/7).

Dari 238 juta jiwa penduduk Indonesia, menurut Budijono, 15 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. ''Dan sebanyak lima persen dari 15 persen tersebut adalah Muslim,'' katanya.

Senin, 12 Juli 2010

Hidupkan Cahaya al-Qur’an di Rumah Kita

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

Sekarang kita berada di bulan mulia itu, alangkah merugi kalau kita menyia-nyiakan. Abu Sa’id ra menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi), ‘Barangsiapa yang disibukkan oleh al-Qur’an dan dzikir kepada-Ku ketimbang meminta kepada-Ku, niscaya Aku berikan kepadanya sebaik-baik yang aku berikan kepada orang-orang yang meminta kepada-Ku. Keutamaan kalam Allah atas semua kalam bagaikan keutamaan Allah atas semua mahluknya.” (HR Tirmidzi)

Pada bulan Ramadhan, al-Qur’an menempati kedudukan yang sangat istimewa. Kita tempatkan bulan di rumah kita bulan ini secara istimewa. Seperti layaknya menyambut tamu agung.

Rabu, 07 Juli 2010

Mike Tyson Menangis di Tanah Suci

VIVAnews. Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson menangis ketika mengunjungi Masjid Al-Nabawi di Madina, Arab Saudi. Tyson juga melakukan umrah di Mekah, Minggu 4 Juli 2010.

Tyson menginjak Tanah Suci untuk kali pertama pada Jumat 2 Juli 2010. Pria 44 tahun ini langsung melakukan sejumlah kegiatan, termasuk melakukan ibadah di Masjid Al-Nabawi. Sebagaimana yang dilansir Saudi Gazette, Senin 5 Juli 2010, Tyson tinggal di hotel dekat Masjid Al-Nabawi dan mendapat sambutan luar biasa dari fans.

Mantan petinju yang dijuluki 'Si Leher Beton' ini mendapat pengawalan ketat saat melakukan shalat Dzuhur. Dan Tyson mengaku mendapat pengalaman spiritual luar biasa selama di Arab Saudi.

Senin, 05 Juli 2010

1.896 Peserta Ramaikan FASI IV Jateng

Boyolali, CyberNews. Sebanyak 1.896 peserta turut ambil bagian dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) IV Tingkat Jateng yang diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, 3-5 Juli. Ratusan peserta yang berasal dari 33 Kabupaten/Kota se Jateng ini akan memperebutkan sejumlah tropy yang disebar di 36 cabang lomba.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan, Ketua Panitia Hj Zainatun Ali Mufiz mengatakan even yang diselenggarakan tiga tahunan kali ini mengambil tema Selamatkan Moral Anak Bangsa (SEMAI).

Menurutnya, acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan menyiapkan kader bangsa yang kuat iman dan taqwanya serta meningkatkan kemampuan gerakan membaca, menilis, memahami, dan mengamalkan Al-Quran bagi anak-anak.

Ribuan anak di Jateng ikuti FASI IV

Boyolali (Espos). Sebanyak 1.896 anak dari 33 Kabupaten/Kota di Jateng mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) IV tingkat Jateng di Asrama Haji Donohudan, Sabtu-Senin (3-5/7).

Sekretaris Panitia kegiatan Fatquri Buseri mengatakan festival itu mempertandingkan 36 cabang lomba untuk tingkat taman kanak-kanak alquran (TKQ), taman pendidikan alquran (TPQ) dan taklimul quran lil aulat (TQA).

“Beberapa lomba itu antara lain tartil, tilawah, kaligrafi azan, hafalan juz 30, mewarnai, menggambar dan beberapa lomba lainnya,”
ujarnya kepada Espos di sela-sela kegiatan, kemarin.

FASI Jateng Lombakan 36 Cabang

SEMARANG. Sebanyak 36 cabang bidang keislaman, akan dipertandingkan dalam Festival Anak Saleh (FASI) ke-4 Tingkat Jateng di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, 3-5 Juli mendatang. Festival tiga tahunan itu akan memperebutkan piala bergilir dari Gubernur yang kini dipegang oleh Klaten.

Ada 2.170 anak dari Taman Kanak-Kanak Alquran (TKQ), Taman Pendidikan Alquran (TPQ), dan Taklimul Quran Lilaulad (TQA) se-Jateng yang akan dilibatkan. Beberapa cabang yang dilombakan diantaranya, tartil, tilawah, hafalan juz 30, azan dan iqamat, shalat jamaah, kaligrafi, cerita islami, menggambar dan mewarnai, serta nasyid. Selain itu, dilombakan pula ikrar dan puitisasi Alquran, cerdas cermat Alquran, pidato bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Namun, seluruh kontingen dari 35 kabupaten/kota se-Jateng tidak diwajibkan ikut semua cabang yang dilombakan. Para juara dari masing-masing cabang, nantinya akan dikirim ke FASI tingkat pusat yang rencanya diadakan di Palembang tahun 2011 mendatang.

Keluarga Sebagai Pusat Pendidikan Agama

Di tengah derasnya arus modernisasi yang melanda Indonesia berakibat terkikisnya nilai-nilai agama di kalangan masyarakat. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat seharusnya mempunyai tanggung jawab sebagai benteng terakhir untuk menaggulangi krisis tersebut.

Proses modernisasi yang terjadi dalam masyarakat cenderung saya lihat kurang memperhatikan pendidikan agama di lingkungan rumah tangga. Dengan kemajuan pendidikan yang diperoleh perempuan, tanggungjawab ekonomi keluarga sekarang ini bukan lagi dipikul oleh laki-laki tetapi juga perempuan.

Dengan kesibukan kaum ibu bekerja maka pendidikan agama bagi anaknya kurang dikontrol, padahal tidak semua aspek pendidikan agama bisa diberikan sekolah yang hanya beberapa jam saja.

Minggu, 04 Juli 2010

”Perlukah Pendidikan Berkarakter?”

PEMERINTAH, melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan, dari SD-Perguruan Tinggi. Menurut Mendiknas, Prof. Muhammad Nuh, pembentukan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini, kata Mendiknas, maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga berharap, pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa. Mendiknas mengungkapkan hal ini saat berbicara pada pertemuan Pimpinan Pascasarjana LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia di Auditorium Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (15/4/2010).

Munculnya gagasan program pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, bisa dimaklumi, sebab selama ini dirasakan, proses pendidikan ternyata belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji.

Bahkan, bisa dikatakan, dunia Pendidikan di Indonesia kini sedang memasuki masa-masa yang sangat pelik. Kucuran anggaran pendidikan yang sangat besar disertai berbagai program terobosan sepertinya belum mampu memecahkan persoalan mendasar dalam dunia pendidikan, yakni bagaimana mencetak alumni pendidikan yang unggul, yang beriman, bertaqwa, profesional, dan berkarakter.

Ritualis Kontributif

Allah SWT mempercayakan pengelolaan bumi ini kepada manusia. Tugasnya adalah untuk memakmurkannya. Tapi, yang dapat melakukannya bukan manusia zalim (destruktif) atau manusia yang apatis, sekalipun rajin melaksanakan ibadah ritual, melainkan orang yang senantiasa beribadah kepada Allah dan melaksanakan kebajikan.

"Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, beribadahlah kepada Tuhan kalian, dan lakukanlah kebajikan agar kalian beruntung." (Al-Hajj [22]:77).

Ayat itu menggambarkan tentang sosok ritualis kontributif. Perintah rukuk dan sujud adalah perintah shalat. Ini gaya bahasa yang disebut sebagian, (namun) maksudnya adalah keseluruhan. Setelah perintah shalat secara khusus, ada perintah ibadah secara umum. Dan beribadah kepada Tuhan kalian.

Rabu, 30 Juni 2010

Mendidik Islami Ala Luqman Al-Hakim

Dakwatuna.Com. “Dan (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi nasehat kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar ….. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 13-19)

Surat Luqman secara umum, terutama ayat 13-19 difahami sebagai surat yang harus dibaca saat prosesi aqiqah atau kesyukuran atas kelahiran seorang anak, dengan harapan bahwa sang ayah nantinya dapat meneladani tokoh Luqman yang diabadikan wasiatnya dan sang anak juga dapat mengikuti petuah dan nasehat seperti halnya anak Luqman. Tentu pemahaman ini dapat diterima, mengingat secara tekstual ayat-ayat ini memang berbicara secara khusus tentang pesan Luqman dalam konteks mendidik anak sesuai dengan pesan Al-Qur’an. Apalagi pesan Luqman dalam surat ini sebenarnya adalah pesan Allah yang dibahasakan melalui lisan Luqman Al-Hakim sehingga sifatnya mutlak dan mengikat; pesan Luqman dalam bentuk perintah berarti perintah Allah, demikian juga nasehatnya dalam bentuk larangan pada masa yang sama adalah juga larangan Allah yang harus dihindari.

Luqman yang dimaksud dalam ayat-ayat ini menurut Ibnu Katsir adalah Luqman bin Anqa’ bin Sadun. Ia adalah anak dari seorang bapak yang Tsaaran. Pengabadian kisah Luqman memang berbeda dengan pengabdian tokoh lain yang lebih komprehensif. Pengabadian Luqman hanya berkisar seputar nasehat dan petuahnya yang sangat layak dijadikan acuan dalam mendidik anak secara Islami.

Tentu masih banyak lagi cara Islami dalam mendidik anak berdasarkan ayat-ayat atau hadits Rasulullah saw yang lain. Namun paling tidak, pesan Luqman ini bukan sekedar pesan biasa umumnya seorang bapak kepada anaknya, namun merupakan pesan yang penuh dengan sentuhan kasih sayang dan sarat dengan muatan ideologis serta tersusun berdasarkan skala prioritas dari pesan agar mengesakan Allah dan tidak menmpersekutukannya sampai pada pesan untuk bersikap tawadu’ dan santun yang tercermin dalam cara berjalan dan berbicara. Kedua jenis pesan dan nasehat tersebut ternyata tidak keluar dari dua prinsip utama dalam ajaran Islam yaitu ajaran tentang akidah dan akhlak.

Selasa, 29 Juni 2010

Madrasah pun Mesti Berstandar Internasional

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN. Selama ini, madrasah jauh tertinggal dibandingkan pendidikan umum. Madrasah bahkan kerap dijadikan tempat pendidikan alternatif setelah sekolah umum. Di saat sekolah umum kini banyak yang berstandar internasional, madrasah nyaris tak terdengar kabarnya.

Tapi, lain ceritanya bagi masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Tanah Laut. Melalui wakilnya di DPD, mereka sedang memperjuangkan terciptanya madrasah berstandar internasional. Masyarakat akan memperjuangkan madrasah itu sesuai janji Kementerian Agama. ''Keberadaan madrasah bertaraf internasional (MBI) merupakan aspirasi pemerintah provinsi dan masyarkat Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya Kabupaten Tanah Laut,'' ujar anggota DPD Habib Hamid Abdullah di Banjarmasin, Rabu (30/6).

Bersama tiga rekannya di DPD yaitu Adhariani, Gusti Faried Hasan Aman, dan HM Sofwat Hadi, Hamid mengunjungi Kalsel selama reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di sana. Menurutnya, keberadaan MBI diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa serta memahami ilmu pengetahuan dan teknologi. ''Kami sudah menyurati Kementerian Agama untuk mempertanyakan realisasi pembangunan MBI di Bumi Tuntung Pandang, Tanah Laut. Namun hingga sekarang belum ada jawaban,'' sesalnya.

Senin, 28 Juni 2010

Surat Dari Seorang Ibu

Surat ini benar-benar menyentuh hati saya. ketika membaca tulisan ini saya merasa trenyuh dan larut dalam suasana haru. Terbayang wajah ibu saya, yang telah melahirkan, mendidik, dan membesarkan dengan penuh kasih sayang. Ibu adalah yang terbaik bagiku. Tak pernah ada kata tidak untuk kami anak-anaknya ketika meminta sesuatu. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan pahala yang besar. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberi petunjuk kepada saya untuk selalu memperlakukan ibu dengan baik serta mengasihinya sebagaimana ibu mengasihi kami, anak-anaknya.
Robbigh firlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii soghiiroo

Silahkan dibaca …………..

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Pengin cari artikel lainnya...?!?