"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Rabu, 27 April 2011

Maher Zain, Nafas Baru Musik Islami

"Video klip ‘Insha Allah’ sudah meraih lebih dari 8 juta penonton di YouTube dan dibuat dalam 4 versi, yaitu versi bahasa Inggris, Perancis, Turki, dan Arab."

Ada warna baru di dunia musik Islami. Pria keturunan Arab dan Eropa ini hadir dengan lagu bernafas Islami dalam balutan musik modern dan pop yang catchy namun menghanyutkan. Ia membawa misi dalam musiknya untuk menghibur dan menginspirasi banyak orang, sekaligus membawa pesan perdamaian dan harapan untuk dunia. Ia adalah MAHER ZAIN.

Maher Zain lebih dulu dikenal di Eropa, Amerika, Australia dan Timur Tengah. Album perdana Maher yang berjudul “Thank You Allah” dirilis pada January 2009 dibawah label Awakening Records. Album ini sukses meraih nomor 1 di Amazon’s World Music Charts dan nomor 9 di The R & B charts.

Selasa, 26 April 2011

Revitalisasi Pendidikan Agama

Eskalasi penyegelan, penutupan, penyerangan, dan pemberangusan tempat ibadah yang terjadi sepanjang 2010 pada hakikatnya merupakan representasi sikap keberagamaan yang tribal.
Betapa bahayanya aksi itu, saat suatu kelompok secara leluasa ber-”kamikaze” menyerang kelompok lain yang dianggap berseberangan pemahaman agama. Akhirnya, substansi agama yang sejuk menjelma dalam paras yang kasar dan menakutkan. Wajar jika Moderate Muslim Society menilai tahun 2010 sebagai tahun kelam kebebasan beragama di Indonesia.

Dapatkah sektor pendidikan, khususnya pendidikan agama, memberikan sumbangsih dalam membangun kehidupan masyarakat yang humanis dan berwawasan multikultural?

Membangun toleransi dan kesepahaman antarsesama memang selayaknya ditanamkan sejak dini lewat jalur pendidikan. Apalagi sekolah menjadi jenjang peralihan dari keluarga ke masyarakat. Ketersediaan kurikulum pendidikan agama yang menekankan nilai-nilai luhur keagamaan sebagai software dalam berinteraksi membuat anak didik lebih siap menghadapi kehidupan yang plural.

Ujian Pendidikan Agama "Menyesatkan"

Tokoh-tokoh agama di Yogyakarta meminta agar rencana pemerintah untuk menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) ditinjau ulang. Ujian seperti itu menyesatkan karena pendidikan agama diarahkan menjadi sekadar hafalan, bukan amalan atau perilaku.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta Bidang Pendidikan Tasman Hamami mengemukakan hal itu di sela-sela lokakarya bertema "Kontroversi Kebijakan USBN PAI" di Aula Kantor PWM, Yogyakarta, Selasa (15/3/2011). Kegiatan itu dihadiri pula Sekretaris Komisi HAK Konferensi Waligereja Indonesia, Benny Susetyo Pr.

Adapun kegiatan itu terkait dengan rencana Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama menguji coba USBN PAI 2011 di 140 kabupaten dan kota di Indonesia. Pada 2010, ujian itu telah diuji coba di 40 kabupaten dan kota di Indonesia.

Mendiknas: Toleransi akan dimasukkan dalam materi pendidikan

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menyatakan bahwa masalah toleransi akan dimasukkan dalam materi pendidikan di Indonesia guna menyikapi isu radikalisme yang kini berkembang pada generasi muda.

“Pendidikan memiliki kesempatan yang besar dalam mengembangkan rasa toleransi untuk mencegah isu radikalisme, sehingga kami akan mengembangkan konsep tersebut dalam pendidikan sekolah,” katanya di sela-sela melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ujian nasional (UN) di sejumlah sekolah menengah pertama di Kota Yogyakarta, Senin (25/4/2011).

Menurut dia, tanggung jawab untuk melindungi generasi muda dari pengaruh buruk isu radikalisme tidak hanya menjadi kewajiban bagi institusi pendidikan saja, tetapi juga masyarakat.

Namun demikian, lanjut Mendiknas, tidak dipungkiri jika pendidikan menjadi garda depan dalam membentuk karakter generasi muda untuk mewujudkan toleransi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Senin, 18 April 2011

Izabela Szydlo: Dua Tahun Berjuang Menolak Keinginan Hati Menerima Islam

Namanya Izabela Szydlo. Dia adalah wanita asal Polandia, yang menuntut ilmu di Kanada. Tak hanya jatuh hati pada negeri itu, ia juga terpikat pada agama yang kini sedang naik daun di negeri itu, Islam.

Jalannya menuju Islam sangat berliku. Ketika hatinya mulai tertambat, ia justru menolaknya. "Dua tahun saya berjuang melawan hati saya sendiri menolak Islam," katanya. Namun ia menyerah, setelah menemukan hanya Islamlah yang pas di hatinya.

Berikut ini pengakuan Izabela tentang pencarian keyakinannya:

Saat tahu saya Muslim, orang pasti akan menebak latar belakang saya adalah Libanon atau Suriah. "Aku Polandia." Jawaban saya biasanya diikuti dengan pertanyaan lain, "Apakah Polandia sebuah negara Muslim?" Saya menjelaskan, "Ini tidak. Aku dikonversi."

Orang tidak biasa mengerti bahwa ada orang yang menerima agama lain dengan deklarasi keyakinan. Tapi melihat kembali pada pengalaman saya sendiri, memang tidak sesederhana itu.

Selasa, 05 April 2011

Memperhatikan Anak Sebelum Lahir

Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasihat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda: "Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak.

Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda: "Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerosakan yang besar"

Tips Agar Anak Anda Tak Kecanduan TV

Selain belajar, makan atau melakukan aktivitas lainnya, anak-anak kerap menghabiskan banyak waktu di depan televisi. Para orangtua pun kerap membiarkan anak-anak mereka menonton televisi sesuka hati. Padahal sudah banyak penelitian yang menjelaskan efek negatif dari terlalu banyak nonton televisi pada masa anak-anak.

Jika anak sudah terlalu kecanduan menonton televisi, bisa menyebabkan beberapa hal kurang baik seperti kegemukan, agresif dan sulit tidur. Lantas bagaimana caranya agar anak tak lagi hobi nonton televisi? Berikut ini tipsnya seperti dikutip dari ehow:

1. Buatlah aturan waktu untuk menikmati televisi, seperti tidak menyalakan televisi kartun pada pagi hari, karena akan mempengaruhi aktivitas hari Anda dan si kecil.

Segera Hadir! PPPA Daarul di Quran Sukoharjo

Pondok Pesantren Penghafal Al-Quran (PPPA) Daarul Quran Sukoharjo segera diresmikan. Peresmian itu diawali dengan kegiatan soft launching sekretariat sementara PPPA Daarul Quran Sukoharjo di Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Bupati Sukoharjo, Jumat (25/3/2011) siang.

Acara itu diisi dengan khataman Al Quaran. Dalam soft launching tersebut, Wakil Bupati Sukoharjo, Haryanto yang membacakan sambutan dari Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan kemunculan PPPA Daarul Quran merupakan sesuatu hal yang positif dan perlu didukung. Rencananya pondok pesantren itu akan menempati bekas bangunan SDN 4 Sukoharjo.

“Kami sangat menyambut baik lahirnya PPPA Daarul Quran. Pondok ini merekrut kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Rencananya PPPA akan diresmikan Ust Yusuf Mansyur dalam waktu dekat,”
tukas Haryanto dalam sambutannya.


Sumber: Solopos

Pengin cari artikel lainnya...?!?