ISLAMONLINE.NET, BERLIN. Terpilihnya kembali Angela Merkel sebagai Kanselir Jerman untuk kedua kalinya, memberikan sedikit harapan bagi Muslim Jerman. Para pemuka Muslim di Jerman menginginkan pemerintahan baru Merkel bisa mengubah pendekatannya dengan komunitas Muslim. Mereka berharap pemerintahan Merkel mau melihat keberadaan komunitas Muslim di Jerman dengan lebih positif dan tidak menganggap komunitas Muslim sebagai ancaman negara.
"Kami menginginkan Kanselir Merkel dan pemerintahan barunya memberikan keadilan bagi kami. Kami ingin pemerintahan baru ini adalah pemerintahan untuk semua lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang etnis, agama dan perbedaan budaya. Setiap warga negara harus merasa bahwa kepentingan mereka dilindungi oleh pemerintah," papar Nadeem Elias, ketua Supreme Council of Muslims di Jerman, seperti dilansir IslamOnline.net, Rabu (29/9), kemarin.
"Keberadaan komunitas Muslim jangan lagi dianggap sebagai ancaman terhadap negara dan sumber ketidakstabilan keamanan. Pemerintah harus bisa berubah dan menjadikan komunitas Muslim sebagai komunitas yang juga potensial memberikan kontribusi bagi pembangunan di Jerman," tambah Elias.
Harapan yang sama juga dipaparkan Direktur Islamic Assembly, Ibrahim Al-Zayyat. "Kami ingin pemerintahan baru nanti mampu memberikan perhatian yang lebih besar pada masalah-masalah umat Islam, terutama membuka kesempatan yang sama bagi komunitas Muslim dalam lapangan pekerjaan dan lembaga-lembaga pemerintahan," papar dia.
"Kami juga menginginkan pemerintahan baru Merkel memberikan peluang yang sama bagi komunitas Muslim dalam bidang sosial dan politik serta keagamaan, seperti yang diberikan pada penganut Kristen dan Yudaisme di Jerman," imbuh Al-Zayyat.
Ia juga menuntut pemerintahan baru Merkel mengakui Islam sebagai salah satu agama resmi di Jerman, mengizinkan mata pelajaran tentang Islam di sekolah-sekolah, dan memberikan kesempatan yang adil bagi komunitas Muslim di media-media massa.
Islam adalah agama ketiga terbesar di Jerman setelah Protestan dan Katolik. Saat ini terdapat kurang lebih 4 juta warga Muslim di Jerman, sekitar 220.000 Muslim tinggal di Berlin.
Seperti kebanyakan di negara Eropa dan negara non-Muslim, saat ini pembangunan masjid adalah hal yang sulit di Jerman. Karena itu, Al-Zayyat meminta pemerintah baru nanti untuk mendorong dewan-dewan kota di Jerman untuk memfasilitasi dan memberikan izin pembangunan masjid.
Namun, Maged El-Saeda, seorang imigran Muslim asal Libanon, mengaku skeptis jika pemerintahan baru Jerman mau mendengarkan aspirasi dari komunitas Muslim. Menurutnya, situasi bagi komunitas Muslim justeru akan bertambah sulit. Meski demikian, El-Saeda berharap kekhawatirannya itu salah.
"Saya harap pemerintah baru Jerman akan membuktikan bahwa anggapan saya itu salah dan mereka menerapkan kebijakan yang lebih baik bagi komunitas Muslim dan para imigran di negeri ini," harap El-Saeda.
Merkel bakal memimpin Jerman selama empat tahun ke depan, setelah koalisi partainya Christian Democrats (CDU) dengan Christian Social Union (CSU) memenangkan pemilu dengan perolehan suara 33,8 persen.
Menyusul kemenangannya, kanselir beraliran konservatif yang dijuluki "The Most Powerful Woman on Earth" oleh majalah Forbes ini, kini sedang menggalang koaliasi kanan-tengah dengan partai Free Democrats (FDP) yang didominasi para pengusaha. (iol/taq)
0 komentar:
Posting Komentar