"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Rabu, 28 April 2010

Ustadz sebagai Contoh Akhlak Santri

Ustadz-ustadzah sebagai seorang pengajar di TPA sangat dimungkinkan sebagai contoh bagi santri. Santri yang notabene masih kecil hanya bisa meniru orang-orang di sekelilingnya karena mereka memiliki sifat suka meniru. Lalu bagaimana sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh ustadz-ustadzah? Jawabannya mereka haruslah menjadi teladan yang baik bagi para santri. Tentunya dengan bersikap yang baik di hadapan mereka. Karena sikap yang ditunjukkan lebih mudah diterima daripada kata-kata.

Didiklah dengan keteladanan. Dan keteladan yang paling utama sebagai contoh bagi ustadz-ustadzah adalah Rasulullah SAW. Dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 21 disebutkan ‘sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat dan banyak mengingat Allah’. Sebagaimana dalam sebuah cerita ketika Ibnu Aisyiah ditanya bagaiman akhlak Rasul. Ibnu Aisyiah menjawab akhlak Rasul adalah Al Quran.

Tentu dengan jawaban tersebut bahwa akhlak yang baik dapat kita ambil dari Al Quran. Contohnya dalam surat Al Ahzab ayat 70 yang berbunyi ‘Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar’. Berarti seorang ustadz harus berkata yang benar, mulia, atau lurus. Hal ini sesuai dengan hadits yang menyatakan bahwa orang yang beriman kepada hari akhir hendaknya dia berkata diam atau diam. Mulut manusia laksana teko yang mengeluarkan isi apa yang ada di dalam teko tersebut. Manusia mengucapkan apa yang ada di hatinya.

Untuk itu seorang ustadz harus menjadi teladan santri dengan menjaga lisannya. Terutama di hadapan santrinya. Karena Allah membenci perkataan buruk. Seperti dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karangan Al Ghazali dua hal bahaya lisan di antara dua puluh lainnya adalah berkata dusta dan kotor. Atau dalam surat Al Hujurat ayat 11 dan 12, disebutkan hal-hal tercela berkaitan dengan lisan.

Untuk itu jadilah ustadz-ustadzah yang cerdas dan kreatif menggunakan lisan. Ustadz-ustdzah yang berakhlak Rasul, berakhlak Al Quran agar dapat dijadikan teladan bagi santri-santrinya.


Oleh: Ustadz Drs. Sutrisno, disampaikan pada Siluet Mergangsan bulan November 2009 di TPA Iqran
Sumber: badkomergangsan.wordpress.com

0 komentar:

Pengin cari artikel lainnya...?!?