Tema yang saya angkat kali ini yakni manajemen TPA/TPQ, manajemen “hangat-hangat tai ayam”. Jika kita melihat pengelolaan TPA/TPQ di kebanyakkan masjid kita saat ini, tema ini terasa sangat cocok dengan kondisi TPA/TPQ kita, yang semakin hari, semakin memprihatikan saja. Perjalanan sekian lama mengelola TPA/TPQ, ternyata amat jauh dari kesan maju, tidak ada perkembangan yang berarti, bahkan kecenderungannya semakin mundur saja, hal ini amat terlihat bagaimana dengan pengurus masjid yang bersemangat dulu, ternyata semangatnya semakin pudar saja, ustadz/ah TPA/TPQ yang digadang-gadang mampu memberikan pelajaran Al Qur’an, akhirnya pergi entah kemana. Ya, inilah wajah TPA/TPQ kita saat ini, wajah pengelolaan TPA/TPQ dengan manajemen “hangat-hangat tai ayam”, semangat hanya diawal saja, setelah itu tak tahu harus bagaimana.
Manajemen “Hangat-hangat tai ayam” ini seringkali menghinggapi pengurus masjid kita saat ini dalam mengelola TPA/TPQ. Di awal-awalnya sih inginnya TPA/TPQ nya baik, punya prestasi, bahkan kalau bisa juara ditingkat kota madya atau jika perlu juara ditingkat propensi sekalipun. Kemudian upaya dan semangat awalnya pun tak main-main, berbagai usaha dilakukan, baik itu pertemuan pengurus masjid untuk membahas tpa/tpq secara intensif, mencari ustadz/ah yang handal dan berkemampuan. Bahkan penggalanagan dana dari jama’ah masjid pun dimobilisasi untuk mendukung TPA/TPQ, tidak cukup hanya itu seluruh santri/wati TPA/TPQ difasilitasi dengan berbagai sarana seragam dan tas yang baru, sebagai upaya untuk menarik simpati anak ikut TPA/TPQ.