"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Minggu, 29 Agustus 2010

Dampak Sosial Berita Kriminal

Banyaknya aksi perampokan bersenjata di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini, belum ada indikasi saling berkaitan satu sama lain. Meski, semua aksi terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan. Dalam program Barometer yang disiarkan SCTV tanggal 25 Agustus lalu, Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Iskandar Hasan menyatakan, ”Polri belum bisa memastikan apakah aksi perampokan yang selama ini terjadi merupakan kriminal murni, berkaitan dengan isu politik, atau yang lainnya.”

Aksi perampokan yang terjadi di Bank CIMB Niaga Cabang Aksara Medan Sumatra Utara beberapa waktu lalu misalnya, membuka mata kita betapa keamanan di daerah sangat minim. Aksi itu dilakukan oleh 16 orang bersenjata laras panjang. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah proyektil serta selongsong peluru dari senjata AK-47 dan M-16, yang merupakan senjata yang biasa digunakan oleh oknum aparat. Polri dinilai ”kecolongan” dalam hal ini. Menurut Brigjen Pol Iskandar, lolosnya senjata sampai di tangan para perampok disinyalir dari sisa konflik Aceh. Mengingat batas wilayah antara Aceh dan Medan bisa ditempuh hanya dengan jalur darat.

Persoalan ini, sekarang sedang jadi pembahasan hangat setiap elemen masyarakat di Indonesia. Karena masyarakat bukan fenomena pasif, yang sekadar beraksi, merespons rangsangan, atau dikendalikan lingkungan (misalnya saat menonton berita kriminal), tapi juga merupakan noumena, yakni makhluk yang berpikir dan berkehendak (mengubah lingkungan). Oleh sebab itu, masyarakat saat ini dibuat resah dengan maraknya berita perampokan bersenjata yang belum kunjung usai atau ada kejelasan dari pihak terkait. Lewat mekanisme cara berpikir ini, masyarakat bisa membayangkan apa pun yang spekulatif, bahkan fiktif. Kecenderungan seperti ini tidak lain dipengaruhi oleh berita di media, khususnya media elektronik.

Senin, 23 Agustus 2010

Nuzulul Qur'an Menurut Berbagai Madzhab

Nuzulul Qur'an (turunnya Al-Qur'an) adalah hal yang sangat istimewa bagi umat Islam. Sebagaimana Al-Qur'an merupakan rahmat agung bagi umat ini, nuzulul Qur'an juga merupakan rahmat besar bagi umat ini.

Mayoritas umat Islam di Indonesia berpendapat nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 17 Ramadhan. Bahkan banyak pula yang mengadakan acara khusus untuk memperingati nuzulul Qur'an setiap tahunnya.

Di dalam Al-Qur'an, nuzulul Qur'an difirmankan Allah SWT dalam tiga ayat berikut ini:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah:185)

Minggu, 22 Agustus 2010

Ada yang Salah Jika Etos Kerja Malah Menurun Selama Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Pada kebanyakan orang, Bulan puasa Ramadhan dijadikan bulan untuk lemas, mengantuk dan tidak bergairah. Selain itu, bagi orang yang bekerja, terkadang ritual ibadah puasa menghalangi mereka untuk lebih meningkatkan gairah dan etos kerja.

Padahal sebaliknya, kata mubaligh ibu kota Ustadz Muchsinin Fauzi Lc, bulan Ramadhan justru sebagai momen yang sangat tepat untuk meningkatkan vitalitas dan etos kerja.

Muchsinin menjelaskan, betapa istimewanya bulan suci ini. Di dalam bulan Ramadhan, ada dua hal besar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Islam. Pertama, menangnya umat Muslim dalam perang Badar. Kedua, peristiwa Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah). "Hal-hal penting terjadi di bulan Ramadhan. Mereka mampu melakukan hal besar dalam kondisi berpuasa. Kita pun harusnya demikian. Jadikan Ramadhan sebagai big performance umat Islam," ujarnya, Kamis (19/8) dalam tausiyah dalam acara buka bersama awak Newsroom Republika dan Republika Online di Jakarta.

Big performance, menurut Muchsinin, adalah perwujudan umat Islam dalam bulan Ramadhan yang tercermin dengan semangat baru dan siap meningkatkan kualitas kerja. Karena, seperti tadi yang telah diurai, dalam bulan Ramadhan telah terjadi serangkaian peristiwa berat dan besar, namun dapat dicapai. "Jadikan peristiwa itu sebagai tonggak untuk memotivasi diri," ujarnya.

Julia Perez Minta Didoakan Agar Lebih Tampil Tertutup

Jakarta. Julia Perez merupakan salah satu artis yang sering tampil dengan busana seksi. Namun ia mau berubah. Jupe pun minta didoakan agar bisa tampil lebih tertutup dalam berbusana.

Khusus di bulan Ramadan ini Jupe sedikit lebih mengubah penampilannya. Ia tampil dengan pakaian muslim yang tertutup.

"Yah aku pakai biasa ke acara formal aja. Aku harus bisa menghargai dengan busana tertutup. Doain aja mudah-mudahan aku bisa jauh lebih tertutup,"
kata mantan Calon Bupati Pacitan itu saat ditemui di kantor MD Entertainment, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/8/2010).

Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dan penuh berkah untuk kaum muslimin. Banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadhan. Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi pada bulan yang mulia ini:

1. Rasulullah menerima wahyu pertama. Ketika Rasululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Mekkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qamariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan Surah Al-‘Alaq yang merupakan surah pertama yang diturunkan kepada Rasulullah.

2. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman, “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (QS. Al Baqarah [2]: 185). Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah SWT menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Qur’an diturunkan di dalamnya.

3. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadhan.” (HR. Ahmad)

Kamis, 19 Agustus 2010

Maaf untuk Perbaikan Diri

Hadirnya bulan Ramadan sudah menjadi saat yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya karena kemuliaan yang lebih tinggi daripada bulan lainnya, namun juga karena menjadi sarana bagi umat Islam untuk memperbaiki diri. Mengapa memperbaiki diri? Karena pada bulan inilah akan terjadi peluang untuk mendapatkan ampunan terhadap semua dosa dan sekaligus mengubah perilaku maksiat ke perilaku saleh.

Kebiasaan yang berkembang di masyarakat Indonesia dalam menyambut Ramadan sesungguhnya sama dengan masyarakat muslim di negara lain. Akan tetapi kita memiliki budaya yang khas yang tidak ditemukan di negara lain, yaitu meminta maaf dan memberi maaf pada saat Idul Fitri. Kebiasaan ini sering kita namakan “halal bihalal” atau Lebaran. Meski tidak ditemukan tuntunan syariat, kebiasaan ini secara nyata mampu menumbuhkan rasa dekat sebagai satu keluarga besar di masyarakat muslim. Kerelaan umat yang dengan berjuang keras dan bersusah-payah menempuh perjalanan berat dan jauh untuk menyempatkan diri pulang ke kampung halaman (mudik), menunjukkan keinginan untuk tetap dekat di dalam keluarga besarnya.

Fenomena yang berkembang sekarang bahkan sudah dimulai saat Ramadan menjelang, di mana umat beramai-ramai memohon maaf kepada teman dan keluarganya. Hal ini biasanya dengan iringan doa semoga mendukung ibadah selama Ramadan sehingga menjadi penuh berkah. Mengingat kenyataan ini, maka menarik untuk diungkap bagaimana proses maaf yang terjadi sehingga mampu memunculkan manfaat psikologisnya.

Selasa, 17 Agustus 2010

26 Siswa SD ikuti lomba Da’i Cilik

Solo (Espos). Sebanyak 26 siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Solo dan sekitarnya mengikuti lomba Da’i Cilik yang digelar Solo Quare, Selasa (17/8).

Anggota panitia pelaksana lomba Ety Iswara ketika dijumpai Espos di sela-sela acara mengatakan kegiatan tersebut dibagi dalma dua kategori yakni kelas 1-3 dan kelas 4-6. Dengan tema yang telah ditentukan untuk kategori kelas 1-3 di antaranya “Berbagi pada Orangtua, Jadilah Anak yang Saleh dan Saleha”. Sedangkan untuk kategori kelas4-6 temanya “Menuntut Ilmu Sepanjang Masa dan Cintalilah Sesama Manusia”.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan bakat anak dalam syiar Islam serta menjadikan dai kondang dan handal. Selain itu menumbuhkan rasa berani pada anak-anak,” tuturnya.


Sumber: Solopos Online

Tiga Hal yang Harus Diwaspadai Hati

REPUBLIKA.CO.ID. Di bulan nan suci ini, sudah sepatutnya muslim menyambutnya dengan penuh suka cita dan menjauhkan diri dari kesedihan. Kesedihan, memang hadir dalam kehidupan manusia. Namun, tak perlu ada kesedihan yang berlebihan. Sebab orang beriman, sepenuhnya sadar bahwa sesuatu yang ia miliki, masalah yang ia hadapi dari dan akan kembali kepada Allah.
Firman Allah Ta’ala: ‘’Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqoroh: 155). Selain itu, orang yang optimis selalu mengucapkan kalimah istirjaa (pernyataan kembali pada Allah) ‘’(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘’Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun’’ (Al-Baqoroh: 156).

Dalam kitab Nashooihul ‘Ibad karya Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani, disebutkan hadits mengenai tiga hal yang harus diwaspadai. Hal-hal yang harus diwaspadai tersebut ialah:

Pertama, hindari kesedihan di pagi hari dan mengeluhkan kesulitan hidup kepada orang lain. Mulailah menempuh pagi hari kita dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Bersyukur karena Allah masih memberikan umur dan kesehatan. Jika mengawali pagi hari dengan kesedihan, maka hidup yang dijalani pun akan terasa berat dan sulit.

Kamis, 12 Agustus 2010

Tokoh Islam Indonesia Dukung Jam Makkah Jadi Acuan Internasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA. Sejumlah tokoh Islam menanggapi positif wacana pengalihan acuan waktu internasional dari Greenwich Mean Time (GMT) ke waktu Mekkah. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, sudah saatnya umat Islam memiliki acuan waktu tersendiri yang berbeda dengan acuaan yang sekarang ada. Apalagi Makkah adalah tempat dimana kiblat umat Islam berada. “Tidak masalah acuan waktu dialihkan ke Makkah justru lebih baik,” kata di Jakarta, Kamis (12/8)

Selain itu, tambah Ma’ruf, Makkah merupakan tujuan haji umat Islam. Jika memang peralihan tersebut terwujud maka akan mempermudah kalangan Muslim merujuk waktu ibadah mereka. Dia berharap agar rencana ini tak sekadar wacana dan bisa direalisasikan agar identitas umat Islam semakin kuat.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam, Yunahar Ilyas, mengatakan apabila wacana pengalihan terwujud maka menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat Islam. Meskipun, dia mengakui upaya ke arah sana belum tentu diterima oleh berbagai pihak karena masih menunggu konvensi internasional.

PUASA DAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN EMOSIONAL

Allah swt menganugerahi setiap manusia nafsu dan dorongan syahwat serta memperindah hal itu dalam dirinya (QS. [3]: 14), agar menjadi pendorong utama “memelihara diri” dan “memelihara jenis”. Dari keduanya lahir aneka dorongan, seperti memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, keinginan untuk memiliki, dan hasrat untuk menonjol. Semuanya berhubungan erat dengan dorongan (fithrah) memelihara diri, sedangkan dorongan seksual berkaitan dengan upaya manusia memelihara jenisnya.

Setan seringkali juga memperindah hal-hal tersebut pada diri manusia, guna melengahkan manusia dari tugas kekhalifaan. Seks, jika diperindah setan, maka ia dijadikan tujuan. Cara dan dengan siapapun, tidak lagi diindahkan. Kecintaan kepada anak, jika diperindah setan maka subyektivitas akan muncul. Bahkan, atas nama cinta, orang tua membela anaknya walau salah. Harta jika dicintakan setan, maka manusia akan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Dia akan menumpuk dan menumpuk serta melupakan fungsi sosial dari harta itu.

Dengan berpuasa kita menyadari hal tersebut dan ini pada gilirannya menghiasi diri kita dengan kecerdasan spiritual dan emosional.

Kecerdasan spiritual melahirkan iman serta kepekaan yang mendalam. Fungsinya mencakup hal-hal yang bersifat supranatural dan religius. Inilah yang menegaskan wujud Tuhan, melahirkan kemampuan untuk menemukan makna hidup, serta memperhalus budi pekerti, dan dia juga yang melahirkan mata ketiga atau indra keenam bagi manusia.

Selasa, 10 Agustus 2010

Ramadan dan Rutinitas Latah

Bulan Ramadan sudah di depan mata. Dan beberapa hari lagi umat muslim di Indonesia akan menjalani puasa Ramadan. Puasa yang merupakan sebuah kewajiban dan hanya bisa ditinggalkan jika ada uzur tertentu. Dan jika meninggalkannya pun harus mengganti sesuai dengan aturannya.

Namun saya tak akan membahas tentang nash-nash yang berkaitan dengan apa dan bagaimana puasa Ramadan. Namun saya lebih tertarik menggarisbawahi bagaimana perilaku dan tingkah laku umat muslim dalam menghadapinya, yang cenderung memandang puasa sebagi rutinitas belaka. Rutinitas latah layaknya memperingati hari-hari besar lainnya. Setelah selesai maka tak akan berbekas apa pun.

Masjid-masjid yang biasanya sepi kembali ramai. Jika di luar bulan Ramadan, jemaah yang ikut salat berjemaah hanya sekitar satu hingga dua shaf (baris) saja, maka di bulan puasa menjadi berlipat sampai puluhan shaf. Bahkan tak jarang terjadi overload kapasitas masjid. Alhasil, takmir masjid sampai harus memasang tenda, agar semua jemaah bisa ikut salat tarawih berjemaah.

Paranoid dalam Memandang Perbedaan

Amerika Serikat (AS) dan dunia Islam meradang. Ini semua gara-gara gagasan dan ulah Pastor Terry John. Pastor di Dove World Outreach Center, sebuah gereja Perjanjian Baru nondenominasi di Gainesville, Florida, AS, itu akhir Juli lalu mengumumkan di situs maya Facebook, Youtube, dan Twitter bahwa gerejanya akan menjadi tuan rumah “Hari Pembakaran Alquran Internasional” dalam rangka memperingati 9 tahun tragedi serangan 11 September 2001.

Dia juga mengajak gereja seluruh dunia mengikuti langkahnya. John sesumbar bahwa peristiwa hancurnya World Trade Center (WTC) New York (11/09/01) itu akibat ayat-ayat ”setan” yang dikumandangkan kitab suci umat Islam, Alquran. Dengan alasan itu, John mengajak jemaah gerejanya dan umat Kristen membakar Alquran untuk memperingati tragedi penghancuran WTC tersebut. Sebelumnya, John juga menulis sebuah buku berjudul Islam is of the Devil.

Dalam bukunya yang provokatif tersebut, John mencaci maki Islam karena ajaran-ajarannya dianggapnya kejam dan biadab. Dalam sebuah wawancara dengan BBC London, awal Agustus lalu, John menyatakan bahwa Islam itu setan dan mengajak umatnya masuk neraka. “Kami percaya bahwa Islam adalah setan yang menyebabkan jutaan orang masuk neraka. Itu adalah agama menipu, itu adalah agama kekerasan dan itu terbukti,” kata Pastor Terry Jonh seperti dilansir BBC pekan lalu.

Di Eropa Al Qur’an Paling Laris

Dakwatuna.Com. Meskipun genderang perang terhadap kesucian Islam ditabuh secara meluas di negara-negara Eropa, baik secara personal, maupun lembaga, terutama terhadap kesucian Al Qur’an, yang terbaru adalah film “Fitna” di Belanda. Namun penodaan itu tidak berpengaruh terhadap orang-orang di Barat untuk membaca dan menela’ah Al Qur’an. Al Qur’an tetap menjadi buku terlaris di Eropa.

Surat Kabar di Belanda “De Telegraaf” menyatakan bahwa penggunaan mushhaf Al Qur’an Elektronik meningkat tajam, sebagai bukti perhatian mereka terhadap Kitab Suci umat Islam. Mereka juga menolak penodaan terhadap Islam dan umatnya.

Lebih lagi setelah diadakannya kegiatan dialog terbuka bersama para pemikir, pegiat media massa di Belanda. Dialog itu menegaskan bahwa “Al Qur’an adalah Kitab ibadah dan hidayah, sedangkan penyitiran ayat oleh pembuat film “Fitna” keluar dari kaidah yang benar.”

Gaza akan Mewisuda 12 Ribu Penghafal Al-Qur’an

Dakwatuna.Com – Gaza, Hampir 12 ribu penghafal al-Qura di Jalur Gaza, setelah mereka menyelesaikan tahap akhir pemantapan selama 60 hari selama berturut-turut. Mereka tersebar pada ratusan pusat penghafal tahfidz Al-Qur’an di Gaza. Termasuk kamp-kamp pengungsian yang dijadikan halaqah-halaqah hifdzil Qur’an. Mereka menamakan halaqah-halaqah tersebut “Generasi Qur’ani Untuk Al-Aqsha” yang berada di bawah pembiayaan pemerintah Palestina pimpinan Ismael Haneya dan langsung dibawah pengawasan departemen waqaf dan urusan agama Palestina.

Halaqah-halaqah ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya pada halaqah tersebut, hingga banyak diantara para perserta yang ditolak, karena tempatnya sudah tak menampung lagi.

Sukses Besar

Sementara itu, Dr. Thalib Abu Syaer, menteri waqaf dan urusan agama Palestina mengatakan, kami sedang berupaya mewisuda sejumlah penghafal Al-Qur’an, setelah sebelumnya sukses selama beberapa tahun terakhir dan tentu kami merasa bangga.

Pengin cari artikel lainnya...?!?