"Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Belajarlah sampai akhir hayat."

Kamis, 22 Juli 2010

Taqwa dan Jiwa yang Lumpuh

من كان رأسماله التقوى كلت الآلسن عن وصف ربح دينه و من كان رأسماله الدنيا كلت الآلسن عن وصف خسران دينه

"Lisan (lidah) manusia tidak akan kehabisan menyifati keuntungan agama orang yang modal hidupnya taqwa dan sebaliknya lisan manusia juga tidak akan kehabisan menyifati kerugian agama orang yang modal hidupnya dunia." (A`masy*)


Siapapun pasti menghendaki keberuntungan dalam setiap transaksi, lebih-lebih transaksi bisnis, dan sebaliknya tidak ada seorang pun yang menghendaki kerugian sekecil apa pun, apatah lagi kerugian keberagamaannya. Dalam satu doa yang diajarkan Rasulullah Saw ditegaskan pentingnya setiap diri memohon kepada Allah Swt agar dikaruniai sikap keberagamaan yang baik. Sebab keberagamaan seseorang merupakan benteng totalitas hidupnya. ”Ya Allah, perbaikilah sikap keberagamaan kami yang akan menjadi benteng urusan kami.”

Kamis, 15 Juli 2010

Tiga Langkah Mengasah Kekuatan Spiritual

Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah memiliki kemampuan tak terbatas. Tidak saja kemampuan fisik, intelektual, dan moral, tetapi juga kekuatan spiritual. Sebagian dari kekuatan itu telah dikenali dengan baik, tetapi sebagian lagi, terutama yang berhubungan dengan kekuatan rohani manusia (spiritual power), belum banyak yang diketahui dan dikembangkan. Tak heran bila ada pakar yang menyebut manusia sebagai The Unknown, yaitu makhluk yang belum sepenuhnya diketahui.

Kekuatan spiritual ini, menurut ulama besar dunia, Yusuf al-Qaradhawi, bermula dari penanaman (peniupan) roh ketuhanan atau spirit ilahi ke dalam diri manusia (QS Shad [38]: 71-72), yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang unggul dan unik. Firman-Nya, "Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS Almu'minun [23]: 14).

Menurut al-Qaradhawi, ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengasah dan mempertinggi kekuatan spiritual ini. Pertama, al-iman al-`amiq, yaitu memperkuat iman kepada Allah SWT dengan selalu mengesakan dan menyandarkan diri hanya kepada-Nya.

Rabu, 14 Juli 2010

Seputar Bulan Syaban

Sya’ban adalah nama bulan. Dinamakan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Dikatakan demikian juga karena mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Dan dikatakan sebagai bulan Sya’ban juga karena bulan tersebut sya’aba (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan. Jamaknya adalah Sya’abanaat dan Sya’aabiin.
Shaum di bulan Sya’ban

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956). Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : ”Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau tidak berpuasa di bulan Sya’ban.”

Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak pernah penyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya. Pendapat ini didukung dengan riwayat pada Shahih Muslim No. 1954 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata: “Saya tidak mengetahui beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.” Dan dalam riwayat Muslim juga No. 1955 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Saya tidak pernah melihatnya puasa satu bulan penuh semenjak beliau menetap di Madinah kecuali bulan Ramadhan.” Dan dalam Shahihain dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa asatu bulan penuh selain Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1971 dan Muslim No.1157).

Dan Ibnu Abbas membenci untuk berpuasa satu bulan penuh selain Ramadhan. Berkata Ibnu Hajar: Shaum beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunnah lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban.

Alhamdulillah, Pertumbuhan Muslim Tionghoa di Indonesia Kian Pesat

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK. Pertumbuhan Muslim Tionghoa di Indonesia semakin pesat, khususnya di Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Kesra DPP Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Budijono.
"Di Jakarta saja jumlah Muslim Tionghoa saat ini sudah ratusan ribu orang," ujar Budijono yang juga memiliki nama Nurul Fajar, di sela Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural antar Pimpinan Pusat dan Daerah Intern Agama Islam di Pontianak, Kalbar, Rabu (14/7).

Dari 238 juta jiwa penduduk Indonesia, menurut Budijono, 15 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa. ''Dan sebanyak lima persen dari 15 persen tersebut adalah Muslim,'' katanya.

Senin, 12 Juli 2010

Hidupkan Cahaya al-Qur’an di Rumah Kita

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

Sekarang kita berada di bulan mulia itu, alangkah merugi kalau kita menyia-nyiakan. Abu Sa’id ra menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi), ‘Barangsiapa yang disibukkan oleh al-Qur’an dan dzikir kepada-Ku ketimbang meminta kepada-Ku, niscaya Aku berikan kepadanya sebaik-baik yang aku berikan kepada orang-orang yang meminta kepada-Ku. Keutamaan kalam Allah atas semua kalam bagaikan keutamaan Allah atas semua mahluknya.” (HR Tirmidzi)

Pada bulan Ramadhan, al-Qur’an menempati kedudukan yang sangat istimewa. Kita tempatkan bulan di rumah kita bulan ini secara istimewa. Seperti layaknya menyambut tamu agung.

Rabu, 07 Juli 2010

Mike Tyson Menangis di Tanah Suci

VIVAnews. Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson menangis ketika mengunjungi Masjid Al-Nabawi di Madina, Arab Saudi. Tyson juga melakukan umrah di Mekah, Minggu 4 Juli 2010.

Tyson menginjak Tanah Suci untuk kali pertama pada Jumat 2 Juli 2010. Pria 44 tahun ini langsung melakukan sejumlah kegiatan, termasuk melakukan ibadah di Masjid Al-Nabawi. Sebagaimana yang dilansir Saudi Gazette, Senin 5 Juli 2010, Tyson tinggal di hotel dekat Masjid Al-Nabawi dan mendapat sambutan luar biasa dari fans.

Mantan petinju yang dijuluki 'Si Leher Beton' ini mendapat pengawalan ketat saat melakukan shalat Dzuhur. Dan Tyson mengaku mendapat pengalaman spiritual luar biasa selama di Arab Saudi.

Senin, 05 Juli 2010

1.896 Peserta Ramaikan FASI IV Jateng

Boyolali, CyberNews. Sebanyak 1.896 peserta turut ambil bagian dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) IV Tingkat Jateng yang diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, 3-5 Juli. Ratusan peserta yang berasal dari 33 Kabupaten/Kota se Jateng ini akan memperebutkan sejumlah tropy yang disebar di 36 cabang lomba.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan, Ketua Panitia Hj Zainatun Ali Mufiz mengatakan even yang diselenggarakan tiga tahunan kali ini mengambil tema Selamatkan Moral Anak Bangsa (SEMAI).

Menurutnya, acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan menyiapkan kader bangsa yang kuat iman dan taqwanya serta meningkatkan kemampuan gerakan membaca, menilis, memahami, dan mengamalkan Al-Quran bagi anak-anak.

Ribuan anak di Jateng ikuti FASI IV

Boyolali (Espos). Sebanyak 1.896 anak dari 33 Kabupaten/Kota di Jateng mengikuti Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) IV tingkat Jateng di Asrama Haji Donohudan, Sabtu-Senin (3-5/7).

Sekretaris Panitia kegiatan Fatquri Buseri mengatakan festival itu mempertandingkan 36 cabang lomba untuk tingkat taman kanak-kanak alquran (TKQ), taman pendidikan alquran (TPQ) dan taklimul quran lil aulat (TQA).

“Beberapa lomba itu antara lain tartil, tilawah, kaligrafi azan, hafalan juz 30, mewarnai, menggambar dan beberapa lomba lainnya,”
ujarnya kepada Espos di sela-sela kegiatan, kemarin.

FASI Jateng Lombakan 36 Cabang

SEMARANG. Sebanyak 36 cabang bidang keislaman, akan dipertandingkan dalam Festival Anak Saleh (FASI) ke-4 Tingkat Jateng di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, 3-5 Juli mendatang. Festival tiga tahunan itu akan memperebutkan piala bergilir dari Gubernur yang kini dipegang oleh Klaten.

Ada 2.170 anak dari Taman Kanak-Kanak Alquran (TKQ), Taman Pendidikan Alquran (TPQ), dan Taklimul Quran Lilaulad (TQA) se-Jateng yang akan dilibatkan. Beberapa cabang yang dilombakan diantaranya, tartil, tilawah, hafalan juz 30, azan dan iqamat, shalat jamaah, kaligrafi, cerita islami, menggambar dan mewarnai, serta nasyid. Selain itu, dilombakan pula ikrar dan puitisasi Alquran, cerdas cermat Alquran, pidato bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Namun, seluruh kontingen dari 35 kabupaten/kota se-Jateng tidak diwajibkan ikut semua cabang yang dilombakan. Para juara dari masing-masing cabang, nantinya akan dikirim ke FASI tingkat pusat yang rencanya diadakan di Palembang tahun 2011 mendatang.

Keluarga Sebagai Pusat Pendidikan Agama

Di tengah derasnya arus modernisasi yang melanda Indonesia berakibat terkikisnya nilai-nilai agama di kalangan masyarakat. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat seharusnya mempunyai tanggung jawab sebagai benteng terakhir untuk menaggulangi krisis tersebut.

Proses modernisasi yang terjadi dalam masyarakat cenderung saya lihat kurang memperhatikan pendidikan agama di lingkungan rumah tangga. Dengan kemajuan pendidikan yang diperoleh perempuan, tanggungjawab ekonomi keluarga sekarang ini bukan lagi dipikul oleh laki-laki tetapi juga perempuan.

Dengan kesibukan kaum ibu bekerja maka pendidikan agama bagi anaknya kurang dikontrol, padahal tidak semua aspek pendidikan agama bisa diberikan sekolah yang hanya beberapa jam saja.

Minggu, 04 Juli 2010

”Perlukah Pendidikan Berkarakter?”

PEMERINTAH, melalui Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan, dari SD-Perguruan Tinggi. Menurut Mendiknas, Prof. Muhammad Nuh, pembentukan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini, kata Mendiknas, maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga berharap, pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa. Mendiknas mengungkapkan hal ini saat berbicara pada pertemuan Pimpinan Pascasarjana LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia di Auditorium Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (15/4/2010).

Munculnya gagasan program pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, bisa dimaklumi, sebab selama ini dirasakan, proses pendidikan ternyata belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji.

Bahkan, bisa dikatakan, dunia Pendidikan di Indonesia kini sedang memasuki masa-masa yang sangat pelik. Kucuran anggaran pendidikan yang sangat besar disertai berbagai program terobosan sepertinya belum mampu memecahkan persoalan mendasar dalam dunia pendidikan, yakni bagaimana mencetak alumni pendidikan yang unggul, yang beriman, bertaqwa, profesional, dan berkarakter.

Ritualis Kontributif

Allah SWT mempercayakan pengelolaan bumi ini kepada manusia. Tugasnya adalah untuk memakmurkannya. Tapi, yang dapat melakukannya bukan manusia zalim (destruktif) atau manusia yang apatis, sekalipun rajin melaksanakan ibadah ritual, melainkan orang yang senantiasa beribadah kepada Allah dan melaksanakan kebajikan.

"Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, beribadahlah kepada Tuhan kalian, dan lakukanlah kebajikan agar kalian beruntung." (Al-Hajj [22]:77).

Ayat itu menggambarkan tentang sosok ritualis kontributif. Perintah rukuk dan sujud adalah perintah shalat. Ini gaya bahasa yang disebut sebagian, (namun) maksudnya adalah keseluruhan. Setelah perintah shalat secara khusus, ada perintah ibadah secara umum. Dan beribadah kepada Tuhan kalian.

Pengin cari artikel lainnya...?!?